TOBOALI, KABARBABEL.COM – Jumlah ketersediaan pupuk subsidi di gudang pupuk toko Tahang HS di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk saat ini masih dalam kondisi aman dan cukup.
Pasalnya, baru-baru ini gudang pupuk milik Tahang HS mendapatkan tambahan 20 ton pupuk subsidi dari distributor di Kota Pangkalpinang. Hal ini dirinya ungkapkan saat ditemui oleh sejumlah wartawan di kediamannya pada Selasa (15/11) pagi.
“Kita baru ambil kemarin pupuk subsidi di distributor Pangkalpinang jenis Urea dan Phonska masing-masing 10 ton. Ini sebagian sudah kita distribusikan ke masing-masing ketua kelompok sesuai pengajuan mereka kemarin,” ungkap Tahang HS.
“Jadi petani yang mendapatkan pupuk ini sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok tani atau RDKK. Di bawah saya sebagai salah satu pengecer pupuk subsidi di Desa Rias itu ada 20 poktan yang terdaftar, tidak terdaftar tidak bisa menerima pupuk,” ujarnya.
Selain harus terdaftar dalam RDKK, dia menerangkan setiap pembelian pupuk subsidi para anggota poktan juga harus melampirkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Baru setelah itu dilampirkan dalam nota pembelian pupuk yang ditandatangani.
“Kalau regulasinya satu kelompok bisa memperoleh pupuk urea 125 kilo per hektare. Kalau phonska pada saat diambil semua bisa memperoleh 375 kilo. Itulah yang mereka dapat karena untuk saat ini hanya phonska dan urea yang tersedia,” sebutnya.
Dia mengatakan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk subsidi jenis urea dijual kepada petani seharga Rp 112.500 dan Phonska Rp 115. 000 dengan berat 50 Kg. Pupuk subsidi ini disalurkan selain untuk petani padi tapi juga untuk palawija.
“Karena hanya itu komoditas utama di kita dari sembilan yang ada. Kenapa hanya padi dan palawija yang terdiri dari cabai, bawang merah dan bawang putih. Karena untuk Basel hanya ada dua komoditas. Padi sektor pertanian, palawija sektor perkebunan,” katanya.
“Di Rias juga hanya ada cabai, bawang tidak ada yang menanam meski masuk RDKK kalau komoditasnya berbeda tidak dapat pupuk subsidi. Jagung dan kedelai di sektor pertanian tidak ada juga di kita. Atau tebu, kakao, cokelat di perkebunan juga tidak ada,” lanjutnya.
Dia, memastikan pendistribusian pupuk subsidi dari tingkat distributor, begitu juga dari pengecer ke poktan tidak ada kendala. Selain itu, dia menambahkan pendistribusian pupuk subsidi dari tingkat distributor tidak terkita waktu melainkan pengajuan dari pihaknya.(dev)