Oleh : Hairul,S.Sos
Jurnalis Kabarbabel.com
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Hanya dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan cerdas, kita dapat memajukan pendidikan untuk menyongsong dan mengelola Indonesia yang maju,” demikian pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023.
Tanggung jawab bersama ini lah yang menjadi point utama bagi Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) untuk bersama membangun pendidikan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Indosat Ooredoo Hutchison Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tidak hanya melulu sebagai bentuk promosi produk kepada masyarakat, Indosat juga ikut mencerdaskan para pelajar melalui permainan yang dikemas dengan game Rangking 1.
Game Rangking 1 yang dimainkan merupakan permainan menjawab pertanyaan dengan mengangkat papan jawaban. Kegiatan ini mengadopsi acara Ranking 1 dari salah satu stasiun televisi nasional yang tidak ditayangkan lagi, namun dengan beberapa perubahan dan penyesuaian dengan kondisi sekolah.
Menurut Branch Sales Manager Indosat Babel Helmar Dody, selain promosi dan penjualan, tujuan diadakan kegiatan ranking 1 adalah bentuk lain kepedulian pihak Indosat terhadap dunia pendidikan guna mengedukasi dan mengasah pengetahuan siswa. “Kami tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata namun ikut berbaur bersama pihak sekolah dengan berbagai event,” kata Helmar, Senin (30/10/2023).
Game Ranking 1 juga sambung Helmar bertujuan meningkatkan dan menguji kemampuan siswa, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. “Dari segi kognitif, permainan ini bertujuan menambah dan memperkuat pengetahuan yang telah diperoleh siswa. Secara afektif, permainan ini menanamkan kebersamaan dan kolektivitas dalam kehidupan sehari – hari. Sedangkan secara psikomotorik, permainan in memberikan keterampilan dalam bertindak cepat dan tepat guna pengambilan keputusan,’’ tambahnya.
Mengenai aturan game, bagi siswa yang mengangkat pilihan jawaban salah, maka harus keluar dari tempat duduk dan berganti peran menjadi penonton. Permainan terus berlanjut hingga mendapatkan satu siswa yang menjadi pemenang. Terlihat siswa begitu antusias memilih jawaban yang benar dan terlihat beberapa siswa yang keluar dari permainan karena memilih jawaban salah. “Tidak melulu meningkatkan kualitas jaringan dan pelayanan dalam mendukung layanan komunikasi saja, namun Indosat Ooredoo juga memiliki program lain untuk membangun karakter generasi muda. Program ini bertujuan menginspirasi dan memotivasi pelajar agar lebih semangat lagi untuk menggali wawasan yang lebih luas tidak hanya pengetahuan yang sifatnya formal di sekolah tapi juga informal,” kata dia.
Helmar mengatakan, sampai saat ini sudah puluhan sekolah dan perguruan tinggi yang dikunjungi oleh Indosat dengan menggelar game Rangking 1. Kedepan kata dia, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dari Indosat. “Sebenarnya tidak hanya Rangking 1 saja yang digelar di sekolah. Melainkan event-event lain di sekolah, kita Indosat selalu memberikan dukungan kok,” tegasnya.
Game Rangking 1 juga kata Helmar secara tidak langsung telah memberikan sayap kepada pelajar untuk bisa terbang menggapai impiannya menjadi siswa-siswi yang hebat dan luar biasa. Seorang murid tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan secara formal tapi juga informal, namun yang lebih penting adalah kata-kata inspirasi dan motivasi yang mampu memicu mereka untuk menguasai ilmu pengetahuan tersebut. Mereka bisa belajar dari sumber manapun tentang pengetahuan tersebut. “Kami di Indosat Ooredoo mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini di tengah-tengah pelajar bekerja sama dengan sekolah-sekolah,” katanya.
Salah satu tenaga pendidik di SD Negeri 7 Sungailiat Bangka Resty Delliani,S.Pd menjelaskan apa yang dilakukan Indosat patut diapresiasi. Game Rangking 1 kata dia selaras dengan metode Quantum Teaching. Yakni metode belajar yang dinamis dengan melakukan interaksi bersama siswa. Saat ini kata Resty, guru dituntut untuk selalu melibatkan siswa dalam pembelajaran sebagai subjek, bukan objek. Tujuannya agar tercipta kegembiraan dalam belajar. Selain itu siswa menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya di dalam kelas.
Metode ini berpegang teguh pada pedoman “Bawalah Dunia Siswa ke Dunia Guru dan Antarkan Dunia Guru ke Dunia Siswa”. Berdasarkan asas tersebut, suasana yang interaktif adalah goal utama yang harus dicapai. “Game Rangking 1 juga membangun kedekatan bersama mereka tentu menjadi hal yang mutlak. Lakukan langkah tersebut secara perlahan namun terus berkesinambungan,” ucapnya.
Game Rangking 1 juga sambung Resty selaras dengan Kurikulum Merdeka yang terus diaplikasikan oleh pemerintah di setiap satuan Pendidikan. “Ini bentuk pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam. Sehingga siswa dapat lebih optimal dan menguatkan kompetensi belajar mereka,” tutupnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Rozali secara terpisah mengapresiasi setiap lembaga atau perusahaan yang bersama-sama ingin memajukan pendidikan. Pendidikan kata dia menjadi tanggung jawab bersama, sekalipun menurut dia pendidikan utama bagi seorang anak tetap ada pada orangtua.
“Selama ini pandangan yang muncul terbalik, seakan sekolah memegang peran utama sehingga orang tua bisa lepas tangan begitu saja kala sudah memasukkan anak ke sekolah. Artinya, jika di sekolah ada yang tidak memuaskan dari segi pendidikannya, maka orang tua harus mengisi kekurangan itu dengan peran mereka. Orang tuanya lebih utama. Orang tua tidak boleh abai, membiarkan, dan harus selalu mengingatkan, karena waktu anak-anak itu banyak dengan orang tua, kalau di sekolah paling dari jam 07.00 sampai 14.00 WIB saja, setelah itu pulang,” ucapnya.
Menurut Rozali, pihak swasta melalui program bantuan sosial perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan belajar di lembaga sekolah baik bantuan berupa dukungan sarana pendidikan maupun dukungan lainnya yang mendorong peningkatan pendidikan. “Peningkatan kualitas pendidikan di lembaga sekolah harus didukung dengan kelengkapan sarana dan prasana belajar siswa, begitu pula keterlibatan swasta dalam mendukung dunia pendidikan,” tutupnya.(rul)