TOBOALI, KABARBABEL.COM – Puluhan anak-anak di bawah umur di Bangka Selatan (Basel, Provinsi Bangka Belitung (Basel) terseret dalam perkara hukum sepanjang tahun 2021 kemarin. Total ada 33 orang berstatus sebagai Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH).

Kepada wartawan, Kasatreskrim Polres Basel AKP Chandra Satria Adi Pradana seizin Kapolres Basel AKBP Joko Isnawan menyebut puluhan anak yang tersandung perkara hukum tersebut terdiri dari 15 pelaku, 12 korban dan 6 saksi.

Lebih rinci dijelaskan dia 15 pelaku ini terdiri dari 9 tindak pidana pencurian, 2 penganiayaan, 1 persetubuhan dan 3 pengeroyokan. Untuk korban ada 8 penganiayaan, 2 persetubuhan dan 1 melarikan anak di bawah umur.

Satunya lagi ialah korban pelecehan seksual. Sementara untuk anak yang menjadi saksi terdiri dari 1 tindak pidana penghapusan kekerasan dalam rumah rangga, 1 penganiayaan, 3 persetubuhan dan 1 pengeroyokan.

“Jadi benar hingga akhir tahun 2021 itu ada 33 anak yang tersandung perkara hukum baik sebagai pelaku, korban atau saksi. Perkaranya beragam ada pencurian penganiayaan, persetubuhan dan lainnya,” ujarnya, Kamis (29/9) pagi.

Mantan Kanit 2 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Babel ini menerengkan beragam kasus yang melibatkan anak terjadi sepanjang tahun 2021 tidak semuanya naik ke meja hijau. Pasalnya, ini semua menyangkut anak dan masa depannya.

Sejumlah perkara, tambah dia ada yang berhasil ditempuh dengan jalur diversi atau mekanisme Restoratif Justice. Lantas bagaimana dengan kasus yang melibatkan anak-anak di Basel pada tahun 2022 ini. Apakah meningkat?

Chandra mengungkapkan, hingga akhir bulan September 2022 total sudah ada 19 orang ABH. Terdiri dari 8 orang pelaku, 9 korban dan 2 saksi. Kasusnya juga beragam seperti tindak pidana kekerasan, persetubuhan dan lain sebagainya.

“Untuk saat ini total sudah ada 19 ABH terseret perkara hukum. Rinciannya itu korban 4 kekerasan, 2 persetubuhan dan 3 pencabulan. Pelaku 6 kekerasan, 1 persetubuhan dan 1 pencurian. Untuk saksi 2 orang kasus kekerasan,” kata AKP Chandra.

Dengan kondisi demikian, AKP Chandra mengimbau kepada seluruh masyarakat di Basel khsususnya para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga kejadian serupa tidak terus terjadi ke depan.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *