Penonton kecewa. Lord Adi. Salah satu peserta MasterChef Indonesia. Season 8. Tersingkir. Pria asal Sumatera Barat itu. Sebelumnya digadang-gadang. Bisa mencapai grand final. Bagaimana tidak, Lord Adi pernah menang tantangan enam kali. Berturut-turut. Kemenangan ini. Menjadi rekor baru. Sepanjang pelaksanaan MasterChef Indonesia.
Namun. Takdir berkata lain. Ia tersingkir. Meski begitu. Pria dengan nama asli Suhaidi Jamaan ini tetap ada di hati masyarakat. Skill dan perjuangan Lord Adi. Memang fenomenal. Saat audisi. Ia membuat gulai bebek. Membedakan ialah bahan makanan yang dibuat ternyata berasal dari sisa peserta lain. Semua dilakukan, lantaran keterbatasan dana yang dimiliki. Tapi, kecerdikan ini malah membawa petani cabai itu lolos audisi hingga sampai pada top 3. Begitulah, chef atau koki memang harus pintar membaca situasi.
Chef atau yang lebih kita kenal sebagai koki. Tak ubah seperti pemimpin. Damar Ruci dalam bukunya Memimpin dengan Filosofi Koki menganalogikan pemimpin itu sama seperti koki ketika berhadapan dengan masalah. Bagaimana koki menemukan solusi dan menyusun rencana ketika ada masalah. Menurut Damar, koki sepenuhnya dinilai berdasar action. Bukan berdasar bicara semata. Orang lain akan percaya jika ia koki handal jika sudah mencicipi masakan. Demikian pula pemimpin, baru teruji jika dihadapkan dengan situasi masalah hingga mencetak berbagai prestasi.
Salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh para pemimpin ialah pandemi Covid-19. Ini juga dirasakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Bangka, Mulkan, SH, MH dan Syahbudin, S.Ip, M.Tr.IP. Akibat Covid-19, pergeseran anggaran dilakukan. Sejumlah program yang sudah disusun harus masuk dalam antrean selanjutnya. Tapi, bukan Mulkan dan Syahbudin, jika tidak bisa mengatasi hal tersebut. Ditengah terpaan badai Covid-19, kedua pemimpin yang lahir dari dan besar bersama rakyat ini tetap meraih penghargaan dan prestasi.
Sebut saja, penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Bangka Belitung. Penghargaan ini lima kali secara berturut-turut diperoleh Kabupaten Bangka sejak tahun 2017 silam. Pemkab Bangka juga 7 kali berturut-turut berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik di Provinsi Bangka Belitung. Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Johan kepada Bupati Bangka, Mulkan, SH,MH dalam acara Musrenbang Provinsi Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual, 7 April 2021. Penghargaan Pembangunan Daerah ini hanya diberikan kepada daerah yang memiliki kualitas perencanaan yang disertai dengan hasil dan inovasi pembangunan terbaik.
Terbaru, Pemerintah Kabupaten Bangka berhasil meraih nominasi TOP 9 inovasi dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021 oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun inovasi-inovasi yang masuk nominasi yakni Si Tumbuh Cerdas, Gerlingan ODGJ, Bu Sara Mantan Terindah, dan Dulang Yamani. Masing-masing diusung oleh BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian serta RSUD Depati Bahrin. Sederetan inovasi ini berhasil menyisihkan inovasi-inovasi dari daerah lain. Tentu, untuk lolos tak mudah. Inovasi ini telah melewati berbagai tahapan mulai dari seleksi administrasi hingga ke penilaian proposal. Selanjutnya ditetapkan 9 top inovasi oleh tim penilai.
Si Tumbuh Cerdas misalkan merupakan akronim aksi kolaborasi penurunan stunting agar bayi hidup cerdas dan sehat. Inovasi ini menginisiasi pencegahan gagal tumbuh pada periode usia 0–2 tahun pada anak yang akan mempengaruhi status gizi dan kesehatan pada usia dewasa. Dengan melaksanakan intervensi terintegrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program percepatan penurunan stunting yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah pusat, Kementerian Agama, kecamatan, desa, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat/filantropi serta masyarakat. Dampak Inovasi Si Tumbuh Cerdas telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting yang sangat luar biasa di Kabupaten Bangka. Jika pada tahun 2018 sebesar 18,2% menurun sangat signifikan menjadi 8,9% pada tahun 2019.
Ada juga “Bu Sara Mantan Terindah”. Inovasi Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka ini mensinergikan stokeholder melibatkan pihak perusahaan perkebunan, perbankan, masyarakat petani kebun agar petani setempat memiliki kebun kelapa sawit sendiri. Sehingga mampu mengurangi kesenjangan sosial, memperluas kesempatan kerja dan menambah pendapatan keluarga. Inovasi ini mampu memberikan dampak positif yang cukup besar. Dimana sebanyak 915 kepala keluarga petani di Kabupaten Bangka sudah memiliki kebun kelapa sawit sendiri dengan total luas kurang lebih 1.651,96 hektare dengan penghasilan petani dalam sebulan mampu mencapai Rp5 sampai 6 juta per dua hektare.
Lebih membanggakan, Kabupaten Bangka juga menjadi kabupaten terbaik se-Indonesia dalam Perencanaan Pembangunan Daerah pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2021 yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI). Kabupaten Bangka berhasil mengalahkan 415 kabupaten lain se Indonesia.
Lantas apa resep Mulkan dan Syahbudin sehingga dapat sederet prestasi dapat diukir memasuki tiga tahun kepemimpinan? bagi penulis, Mulkan juga Syahbudin memiliki visi, integritas, keberanian, kepedulian, kebijaksanaan, semangat, komitmen, dan ketulusan, adalah kunci utama keberhasilan Mulkan-Syahbudin di dalam memimpin. Achievement of goals through voluntary followership. Meminjam istilah Paulo Coelho dalam karyanya The Alchemist, mereka telah menuliskan legenda pribadinya sebagai karya dan teladan yang amat bernilai bagi generasi sesudahnya. Bangka Setara, Bangka Sejahtera dan Mulia.