TOBOALI, KABARBABEL.COM – Audiensi serta mediasi dalam konflik sosial antara masyarakat di Kecamatan Leparpongok dengan PT Swarna Nusa Sentosa (SNS) kembali dilakukan pada Selasa (16/3) siang di Balai Daerah Junjung Besaoh Pemkab Basel.
Namun dalam pertemuan kedua ini masih belum juga membuahkan hasil lantaran pihak perusahaan yang berada dibawah naungan Capella Group tersebut belum bisa memberikan jawaban atas tuntutan yang disampaikan masyarakat.
Dalam audiensi, Bupati Basel Riza Herdavid sempat mengadakan rapat dadakan diluar audiensi di dalam ruang terpisah dengan 10 perwakilan masyarakat untuk mendengar secara langsung apa saja tuntutan yang ingin disampaikan ke PT SNS.
Hasilnya, masyarakat mempersilahkan perusahaan PT SNS untuk menggarap 4.000 hektare lahan yang sudah berjalan namun menahan sisanya lagi sekitar 4.000 hektare dari total Hak Guna Usaha (HGU) seluas 8.000 hektare.
“Masih menunggu, tapi kami sudah memutuskan sambil menunggu terpaksa saya harus bela masyarakat. Karena emang perusahaannya masih menunggu,” kata Bupati Basel Riza Herdavid dikonfirmasi kegiatan usai audiensi.
“Perusahaan harus pintar-pintar mengambil hati masyarakat agar sisa 4.000 hektare bisa dijalankan step by stepnya tanpa membuang hak-hak masyarakat. Mereka sepakat tapi perusahaan harus rapat dulu untuk memutuskan itu,” sebutnya.
Andai tuntutan masyarakat dipenuhi, Riza mengatakan hasil audiensi singkat dengan perwakilan masyarakat dari Leparpongok siap membuka jalan yang telah ditutup dan biasa digunakan perusahaan dalam bongkar muat hasil perkebunan.
Sementara itu, Kuasa Hukum PT SNS Jonathan mengaku akan membawa hasil audiensi kedua ini kepada pihak direksi perusahaan. Berkaitan dengan tuntutan dan keinginan yang disampaikan masyarakat Leparpongok.
“Kita akan bawa hasil audiensi ini kepada direksi kami. Keinginan kita tentunya semua lahan yg menjadi lahan HGU dapat digarap,” jawab Jonathan singkat.(dev/kbc)