Oleh : Yuke Davina
Mahasiswa FH Universitas Bangka Belitung
Reformasi hukum adalah proses untuk memperbaiki dan meningkatkan struktur serta proses hukum dalam suatu negara. Reformasi hukum biasanya dilakukan dengan cara memeriksa undang-undang yang berlaku, dan kemudian menerapkan perubahan dalam sistem hukum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keadilan atau efisiensi.
Saat ini, hukum di Indonesia menghadapi banyak tantangan, seperti penerapan yang tidak konsisten dalam penerapan hukum. Seperti korupsi yang merajalela di kalangan pemerintah dan pelanggaran hak asasi manusia. Meskipun ada kekurangan di beberapa bidang, masih ada potensi untuk memperkuat lembaga hukum dan menyediakan akses keadilan bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini merusak kepercayaan publik terhadap sistem politik dan secara serius mengganggu kemajuan sosial.
Masyarakat juga bertanya-tanya tentang metode yang digunakan oleh pemerintah dan kepolisian untuk menangani kasus- kasus yang sampai saat ini belum dijelaskan secara tuntas.
Ada istilah No Viral, No Justice yang berarti tidak viral, tidak ada keadilan. Istilah tersebut muncul sebagai respon masyarakat di media sosial terhadap pilihan untuk mencari keadilan. Berangkat dari perkembangan teknologi yang semakin pesat lalu merambat pada pola pikir masyarakat. Istilah ini mencerminkan pandangan bahwa isu-isu sosial atau keadilan sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup jika tidak menjadi viral di media sosial. Ini menunjukkan bagaimana algoritma dan dinamika online dapat mempengaruhi kesadaran publik.
Meski bisa meningkatkan visibilitas, pendekatan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kedalaman pemahaman masyarakat terhadap isu tersebut dan apakah perhatian yang viral dapat menghasilkan perubahan yang berarti. Sekarang masyarakat lebih sering menceritakan permasalahan mereka ke jejaring digital ketimbang ketimbang polisi karena menurut mereka lebih cepat permasalahan selesai dan mendapat keadilan ketimbang harus membuat laporan ke kepolisian. Namun kasus mereka seiring waktu belum mendapat kepastian atau keadilan dari pihak yang berwenang.
Seperti kasus yang cukup viral di media sosial pada tahun 2023, yaitu kasus Penganiayaan Mario Dandy yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo kepada Cristiano David Ozora, mencuat ke publik setelah menjadi trending topic di media sosial Twiter. Mario melakukan penganiayaan kepada David pada Senin (20/2) di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang menyebabkan korban kritis.
Setelah viral di media sosial kasus Mario Dandy diusut oleh kepolisian sampai akhirnya menetapkan Mario, Shane Lukas, dan pelaku anak AG. Kasus ini juga mendapat perhatian dari pejabat publik terutama Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani melalui akun instagram resminya. Tak hanya itu, atas viralnya kasus ini pun ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai eselon III di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.
Dia juga diperiksa oleh KPK dan kini dijadikan tersangka dugaan gratifikasi perpajakan dalam kurun waktu 2011-2023. Mario Dandy didakwa melanggar Pasal 355 Ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) kemudian subsidernya adalah pasal 354 Ayat (1) (KUHP) lebih subsider 353 Ayat (2) (KUHP), lebih-lebih subsider 351 Ayat (2) (KUHP) dan 76 C juncto 80 UU Perlindungan Anak, Mario Dandy terancam maksimal 12 tahun penjara.
Berikut tadi contoh kasus No Viral No Justice yang langsung mendapatkan keadilan dan tindak pidana atas perbuatan yang telah mereka lakukan. Sedangkan ada satu kasus yang kurang viral atau tidak dikenal di media sosial yaitu kasus pembunuhan Andriana Noven pada tahun 2019 yang sampai saat ini belum ada titik terang dan kejelasan tentang kasusnya.
Kasus pembunuhan yang sampai sekarang belum terpecahkan yaitu kasus pembunuhan Andriana Noven kasus tersebut terjadi pada tanggal 07 Januari tahun 2019. Andriana Noven ditemukan oleh warga sekitar sudah berlumuran darah setelah mendapat tikaman di dada kirinya dari orang yang tak dikenal. Dari rekaman kamera pengawas cctv terlihat pelaku pembunuhan sudah menunggu kedatangan Noven dan saat Noven datang pelaku langsung menikam dada kiri korban kemudian pergi meninggalkan Noven dengan keadaan pisau yang masih tertancap di dada.
Sampai sekarang identitas pelaku masih belum diketahui meski ada rekaman kamera pengawas cctv dan saksi mata yang melihat, bahkan polisi sampai memanggil FBI untuk membantu memecahkan kasus tersebut tapi sampai sekarang tidak membuahkan hasil apapun.
Dari kedua kasus tersebut dapat dilihat bedanya tentang penanganan terhadap kasus Mario Dandy yang kini sudah mendapat keadilan dan kasus Andriana Noven yang sampai saat ini belum mendapat keadilan sama sekali.
Meneguhkan Keadilan di Era Digital
Reformasi hukum sangat penting untuk menghadapi tantangan yang muncul di era digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak besar terhadap cara hukum diterapkan dan diakses. Untuk mewujudkan keadilan, hukum perlu beradaptasi dengan cepat, memastikan bahwa hak-hak individu terlindungi, dan mengatasi isu-isu seperti privasi, keamanan data, dan penyebaran informasi yang salah.
Langkah-langkah seperti pembaruan regulasi terkait cyber law, peningkatan transparansi dalam sistem peradilan, dan edukasi hukum bagi masyarakat dapat memperkuat fondasi keadilan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem hukum yang responsif dan inklusif. Dengan reformasi hukum yang tepat, keadilan tidak hanya dapat dicapai, tetapi juga dipertahankan dalam menghadapi kompleksitas dunia digital.