TOBOALI, KABARBABEL.COM – Untuk masyarakat Tionghoa di Kota Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Tahun Baru Imlek 2023 merupakan perayaan yang amat penting yang ditunggu kehadirannya.
Tradisi menyambut imlek yang sempat berhenti selama 2 tahun, akhirnya bisa kembali dilakukan setelah berakhirnya kebijakan PPKM oleh pemerintah.
Warga antusias menyambut Tahun Baru Shio Kelinci Air yang punya arti umur panjang, kedamaian, hingga kemakmuran.
Kata Jimmy alias Abot, Ketua Yayasan Klenteng Dewa Sakti Toboali momentum perayaan Imlek 2023 ialah hal yang ditunggu karena keluarga besar dapat berkumpul dan berdoa bersama, menghormati para leluhur. Pasalnya selama dua tahun terakhir, perayaan terbatas karena Covid-19.
“Perayaan Imlek selalu menjadi waktu untuk berkumpul keluarga serta saling berbagi, makan bersama, dan menjaga kerukunan serta persaudaraan dengan lingkungan sekitar. Imlek tahun ini ialah shio kelinci air, yang menyimbolkan umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran,” kata dia, Senin (23/1).
Pada momentum Imlek ini ia mengajak untuk seluruh warga Tionghoa di Babel khususnya di Basel dan Kota Toboali untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin dengan baik hingga saat ini. Kemudian lebih ditingkatkan agar kebhinekaan di Negeri Junjung Besaoh terus terjaga.
“Sebab imlek tahun ini jadi kesempatan untuk intropeksi dan menyucikan diri dari hal-hal buruk. Jadi tetap kita jaga kekompakan ini toleransi antar sesama dan semoga kita semua selalu diberi kesehatan, rezeki yang lancar dalam momentum perayaan Imlek di tahun kelinci 2023 ini,” ajak Jimmy.(dev)