TOBOALI, KABARBABEL.COM – Pemkab Bangka Selatan (Basel) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memproyeksikan pendapatan daerah di tahun 2023 Rp 1.036.738.571.826. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Basel Riza Herdavid pada Senin (5/12) pagi saat dikonfirmasi wartawan.
Dia bilang, proyeksi pendapatan daerah dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan belum pernah menyentuh angka 1 triliun dan selama ini di bawah itu. Sehingga hal demikian merupakan kabar baik untuk masyarakat di Negeri Junjung Besaoh untuk percepatan dan pemerataan pembangunan.
“Makanya ini diapresiasi oleh pimpinan dewan dan anggota karena mungkin sudah lama proyeksi pendapatan kita ini tidak menyentuh angka satu triliun. Selama ini proyeksinya selalu di bawah satu triliun untuk Basel dan tahun depan kita mampu meningkatkan hal itu,” ujar Bupati Basel Riza Herdavid.
Sementara untuk proyeksi belanja pada 2023 dari kesepakatan bersama antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD melalui analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap tantangan serta prospek perekonomian di Basel sebesar Rp 1.077.793.285.730.
Sedangkan penerimaan pembiayaan di angka Rp 43.054.713.904 dan pengeluaran pembiayaan atau penyertaan modal daerah sebesar Rp2 miliar. Dirinya yakin dengan niat baik ini bersama-sama untuk mewujudkan Basel yang lebih di masa mendatang. Dan menyelesaikan masalah saat ini.
“Saya yakin, dengan kejernihan pikiran kita dalam merumuskan program kegiatan yang benar-benar bisa secara perlahan menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Tahun 2023, Basel mampu mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis kewilayahan lewat penguatan SDM,” ungkap Riza Herdavid.
“Serta kemudian, penguatan pelayanan infrastruktur berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan yang baik, kreatif dan inovatif. Saya lihat daerah kita saat ini sudah ada perkembangan ke yang lebih baik, saya minta dikawal bersama sehingga keluhan di 2022 tak terulang lagi dan bisa dijawab di 2023,” ujarnya.
Dengan proyeksi pendapatan di atas 1 triliun itu, ia meminta seluruh OPD bisa menggunakannya dengan baik dalam segi belanja. Kepercayaan yang diberi pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan maksimal agar pemerataan pembangunan dan kesejahteraan benar-benar dirasakan masyarakat.
“Pesan saya satu lagi, substansi dalam perumusan program, kegiatan dan sub kegiatan serta rincian belanja dalam konstruksi APBD Basel tahun 2023 nanti harus mencermati fenomena perekonomian dan dampak sosial di masyarakat. Inflasi dan problema lain jangan dianggap sepele,” jelasnya.(dev)