TOBOALI, KABARBABEL.COM – Kawasan pusat kreatif yang berlokasi di depan Balai Wisata Simpang Lima Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kian ramai. Eksistensinya mulai terlihat sebagai kawasan pusat kreatif.
Pasca UPTB Samsat Toboali membuka gerai Setempoh Malam, layanan bayar dan konsultasi pajak beberapa waktu lalu, terbaru Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) Basel kembali memanfaatkan ruang yang ada untuk coffe shop (kedai kopi).
Peresmian ruang kedai kopi ini digelar pada Rabu (26/10) tadi malam. Untuk saat ini, baru satu ruang yang digunakan di lokasi yang berada tepat di samping Balai Wisata Basel. Ruang tersebut ditempati pelaku UKM setempat dengan usaha kedai kopi.
Plt Kepala DPKO Basel M Ikbal berkata, selain memang diperuntukkan 17 subsektor ekonomi kreatif, memang di kawasan pusat kreatif tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk ruang kedai kopi. Begitu juga dengan ruang layanan publik oleh instansi-instansi di Basel.
“Malam ini kita luncurkan tempat kedai kopi di sini, dan pelaku UKM yang buka pertama itu juga jualan kopi, kita tidak menutup ruang bagi penjual kopi yang lain kalau mau buka juga di sini, tapi konsepnya ya mini, konsep coffe shop, bukan buka warung,” kata M Ikbal.
Ikbal menuturkan, untuk saat ini masih tersisa lima ruang di kawasan coffe shop. Dengan demikian, silahkan untuk masyarakat yang ingin memanfaatkan ruang tersebut. Bukan hanya khusus untuk usaha kopi saja, sektor-sektor lain pun bisa membuka usaha di sana.
“Kriya atau hasil kerajinan tangan boleh juga, karena itu bagian dari cendera mata, atau usaha oleh-oleh, galeri UKM dan lain sebagainya. Kewenangan kami hanya membuka ruang, jadi silahkan kalau ada yang berminat baik instansi terkait atau masyarakat umum,” ujarnya.
Ia menerangkan, meski diberikan ruang dalam kawasan tersebut namun pihaknya tetap memberikan intervensi dalam hal pemanfaatannya. Pelaku UKM atau instansi harus menyesuaikan konsep dasar pusat kreatif dalam membuka usahanya.(dev)