IMG 20210421 125714Ustaz Edi, pengagas Rumah Quran Tuna Rungu Darul Alshomt Bangka. Foto : ist

SUNGAILIAT, KABARBABEL.COM – Suasana tenang terasa di jalan Stasiun IX, Kelurahan Surya Timur, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Sebuah rumah yang dijadikan rumah quran sementara ini diperuntukkan bagi masyarakat luas yang berstatus sebagai tuna rungu untuk belajar mengaji dengan metode bahasa isyarat.

Dalam bangunan tersebut, sebanyak 6 orang santri yang berusia 17 sampai 40 tahun ini terlihat sedang membaca Al Quran dengan menggunakan bahasa isyarat.

Di depan mereka tampak duduk seorang pria yang sedang memperhatikan para santri. Dia adalah Ustaz Edi yang merupakan pengagas Rumah Qur’an Tuna Rungu Darul Alshomt Bangka.

“Rumah Quran Tuna Rungu Darul Alshomt Bangka berdiri pada bulan Februari 2021 dimana santrinya sudah berjumlah 6 orang,” kata Ustad Edi, Rabu (21/4).

Menurut dia, sebelum mengajar Al Quran menggunakan bahasa isyarat, dirinya terlebih dahulu belajar bahasa isyarat di Pondok Pesantren Daarul Ashom Jogja yang menjadi pondok pesantren tuna rungu pertama di Indonesia yang bersanad isyarat Al-Quran di kota Toif Mekkah.

“Tujuan kita semata mata mendirikan rumah Qur’an Tuna Rungu Bangka Darul Alshomt ini hanya untuk membantu teman teman yang berkebutuhan khusus atau tuna rungu dalam mengenal huruf Al Qur’an,” katanya.

Semenjak rumah quran ini berdiri di Bangka, kata Ustad Edi, santri yang belajar Al Quran disana tidak dikenakan biaya apapun.

“Baik pendaftaran maupun iuran bulan, itu tidak dikenakan biaya karena tujuan kita dan kawan kawan lainnya disini hanya untuk membantu anak anak tuna rungu ini bisa mengamalkan agama layaknya seperti orang normal,” katanya.

Dikatakan Ustad Edi, didirikanya Rumah Quran Tunarungu Darul Alshomt Bangka ini berawal dari keprihatinan yang dirasakan atas tunarungu di Bangka yang diduga banyak buta akan huruf hijaiyah (tidak bisa mengaji) serta minim pengetahuan akan ilmu agama.

“Maka dari itu, beberapa tahun lalu saya mondok bersama sejumlah rekan rekan dari Bangka di Jogja demi mengajar ilmu agama kepada anak anak tuna rungu yang ada di Bangka,” katanya.

Usai mahir menggunakan bahasa isyarat, Ustad Edi mengaku, ia bersama rekan rekannya kerap mengisi ceramah menggunakan bahasa isyarat kepada tunarungu di Bangka terkait pentingnya iman dan amal sholeh serta mengajar tata cara dan bacaan sholat lima waktu.

“Alhamdulillah sejauh ini mereka (santri) sudah bisa menghafal huruf Al Qur’an dengan bahasa isyarat hingga ada yang sudah hafal surat Annas,” katanya.

Ditambahkan dia, untuk rumah Quran ini sendiri tatap muka dilakukan 4 kali dalam seminggu, mulai ba’da Magrib sampai dengan selesai.

Selain mengajar mengaji, Rumah Qur’an Tunarungu Darul Alshomt Bangka juga membuka program lainnya seperti Tahfizh, Fikih, Hadist, Dakwah hingga memanah.

Tak cuma itu saja, rumah Quran yang dimaksud juga memiliki program lainnya pelajaran aqidah, sirih nabawiyah, serta bahasa Arab dan bahasa Inggris.

“Dengan dibukanya Rumah Quran ini, anak anak tuna rungu khusus di kabupaten Bangka bisa membaca Al Quran layaknya orang normal,” katanya.

Bagi masyarakat yang berminat, kata dia, pendaftaran akan dibuka kembali pada bulan Juli 2021 dimana sekretariatnya berada di Lingkungan Limbang Jaya, Kelurahan Surya Timur, Sungailiat atau bisa menghubungi nomor 088274323053/081368212343.

“Jadi masyarakat jangan takut soal legalitasnya karena kita sudah lapor ke Kemenag Bangka atas kehadiran rumah Quran tuna rungu ini dan mereka sangat mendukung,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *