IMG 20210330 134832IMG 20210330 134832

SUNGAILIAT, KABARBABEL.COM – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bangka Belitung menyebut kerusakan laut bukan disebabkan pertambangan laut. Melainkan aktivitas trawl.

Trawl adalah alat tangkap ikan yang terbuat dari jaring, berbentuk kerucut (cone shape net) dengan salah satu ujung terbuka lebar sebagai mulut dan semakin kecil ujung yang lain sebagai kantong, yang dapat dibuka atau ditutup.

Ketua HNSI Babel Johan Murod saat pelantikan DPC HNSI Bangka, Selasa (30/3) menjelaskan, selain trawl kerusakan laut Babel juga disebabkan oleh bom dan racun ikan.

“Bahkan ada bom ikan yang belum sempat digunakan malah meledak,” kata Johan Murod tanpa menyebut lokasi kejadian.

Dijelaskan Johan Murod, dengan demikian maka kerusakan laut bukan karena pertambangan. Zonasi baik pertambangan, pariwisata hingga tangkap nelayan sudah diatur.

Sementara, Bupati Bangka Mulkan mengakui sampai saat ini masih tergantung kepada pertambangan. Devisa negara ujar Mulkan sebagian besar masih bersumber dari pertambangan.

“Bahkan 80 persen kita masih tergantung dana pusat. Infrastruktur dan lainnya juga masih tergantung pusat,” ucapnya.(rul/kbc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *