PANGKALPINANG, KABARBABEL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang terus gencar mendengarkan apa saja permasalahan yang ada ditengah masyarakat, untuk itu Pemkot menggelar giat Kopi Pekat yang akan di laksanakan disetiap Kecamatan maupun di Kelurahan yang ada di Kota Pangkalpinang.
Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, kegiatan seperti ini harus wajib dilakukan karena katanya, dengan turun langsung mendengarkan apa keluhan dan apa yang menjadi permasalahan di tengah masyarakat akan lebih memahami dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Mari duduk bareng bersama kita, tidak formal, membahas apa saja, kata kuncinya yok kite ngobrol same-same, tidak ada dusta diantara kita. Kalo ada sandungan dihati, sampaikan saja,” ujarnya, Selasa (7/2).
Lanjutnya, Ngopi Pekat juga telah dilaksanakan diberbagai kecamatan seperti Pangkalbalam dan Gabek. Kedepan, tambah Molen, rencananya Ngopi Pekat akan dilakukan secara roadshow ke kelurahan-kelurahan untuk berjumpa dengan masyarakatnya secara langsung.
Molen akan memastikan langsung asset tersebut apakah milik Pemerintah Kota Pangkalpinang atau bukan. Terkait pemanfaatan asset tersebut oleh PKK Kelurahan Kejaksaan, ia mengizinkan jika memang milik Pemkot Pangkalpinang. “Yaudah kirim surat ke Walikota untuk pinjam pakai oleh PKK Kelurahan Kejaksaan,” ucapnya.
Terkait pertanyaan warga dari Kelurahan Kejaksaan mengenai pekuburan, Walikota membeberkan, rencana pihaknya untuk mendirikan pekuburan tepat di belakang lapas. Namun, rencana ini masih memiliki masalah karena adanya penolakan dari masyarakat sekitar. Molen memberikan solusi untuk sementara waktu menggunakan pemakaman di Kampak.
“Yang di Kampak sebetulnya itu kita buat bebas untuk siapapun, boleh kok, pak Camat nanti koordinasi, jangan di klaim hanya punya Gerunggang, jadi kalo dari Taman Sari mau ngubur disana silakan, itu milik semua 3,8 Hektare ready. Tapi target kita semua yang dibelakang lapas, untuk teknisnya nanti hubungi Ketua Yayasan pak Nur Muhammad,” tegasnya.
Selain itu, ada juga masukan warga perihal genangan air yang kerap terjadi di sekitar Kolong Kacang Pedang. Spontan, Wali Kota Molen memerintahkan Kepala Dinas PUPR untuk segera meninjau langsung.
“Nanti Kepala Dinas PUPR akan segera tinjau langsung, kita menangani sesuai skala prioritas karena perihal anggaran. Untuk tahun kemarin kami gali kolam retensi di Nyatoh, tahun ini diteruskan lagi, pelan-pelan ok, walau duit e besak akan tetap kami kerjakan,” ungkapnya.