PANGKALPINANG, KABARBABEL.COM – masih tingginya kasus Aids, Tubercolosis dan Malaria (ATM) Pemerintah Kota langsung bergerak cepat guna untuk mencegah dan mengendalikan ATM ini, salah satunya dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) pencegahan dan pengendalian penyakit Aids TB dan Malaria di Kota Pangkalpinang, Rabu (16/11).
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam mengungkapkan, penyakit AIDS, TB dan malaria sendiri merupakan penyakit menular yang selalu menjadi perhatian khusus pemerintah. Dimana masih tingginya kasus yang terkait dengan ATM. Maka dari itu, pencegahan dan pengendaliannya tidak bisa dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja. Akan tetapi memerlukan kolaborasi dan kerjasama dengan sektor non kesehatan.
Tak hanya itu katanya, stigma pada pasien HIV-AIDS juga masih tinggi, banyak pasien HIV Aids masih rentan mengalami diskriminasi. Pasalnya stigma tentang penderita HIV/AIDS masih banyak berkembang di tengah masyarakat saat ini. Tak sedikit yang menganggap bahwa HIV/AIDS adalah penyakit ‘kutukan’.
“Jadi penyelesaian ATM ini memerlukan pola kerja dan dukungan kerja sama semua pihak secara kolaboratif, yang akhirnya dapat mewujudkan tujuan akhir dalam program ini,” jelas Radmida.
Menurutnya, pemerintah sendiri telah intens dalam penanganan masalah penyakit AIDS, TB dan malaria. Bahkan pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis. Target penurunan angka kejadian TB menjadi 65 orang per 100.000 penduduk serta penurunan angka kematian akibat TB menjadi enam orang per 100 ribu penduduk.
Di sisi lain Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara tahun 2020-2024 seluruh kabupaten kota perlu mencapai eliminasi malaria pada tahun 2024. Target eliminasi ATM pada tahun 2030 juga sudah masuk ke dalam tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pangkalpinang tahun 2018-2023.
“Hal ini sudah kita masukan ke dalam rencana strategis (Renstra) khusus dari dinas kesehatan, sekitar dua sampai tiga tahun lalu ini sudah dilakukan. Kita harapkan tidak hanya melalui perintah yang menanggulangi permasalahan ini, tetapi juga kelompok-kelompok masyarakat,” paparnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinanh, dr. Masagus Hakim menyampaikan, hari ini pihaknya melakukan pertemuan forum kemitraan program Aids, baru dan malaria yang dilaksanakan oleh Adinkes (Asosiasi Kepala Dinas Kesehatan Indonesia) Cabang Bangka Belitung (Babel).
“Kebetulan saya ketua cabang Bangka Belitung, dan kesempatan ini kami sangat mengapresiasi terhadap kehadiran Ibu Sekda Radmida Dawam yang akan memberikan materi dan juga rekan-rekan lain atau mitra-mitra kita,” ungkapnya.
Tujuan pembentukan ini untuk melihat apakah ada penganggaran dari pemerintah untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu dilapangan mungkin nanti ada sosialisasi, pengobatan terhadap Aids, TB dan Malaria.
“Kadang-kadang ada sebagian kabupaten kota itu mereka tidak menganggarkan dan mereka menganggap seperti malaria tidak ada, tetapi pasti ada dan itu akan dipantau oleh Adinkes. Terus Aids, banyak juga yang merasa tidak dianggarkan padahal itu sangat penting baik untuk pengobatan maupun pencegahan. Harapan kami supaya bisa menurunkan angka kejadian Aids, karena sekarang Aids yang mulai naik, terus TB Paruitu angka kejadiannya tinggi juga,” tutupnya.