TOBOALI, KABARBABEL.COM – Seorang seniman lokal asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) bernama Deni menyerahkan secara simbolis lukisan Batu Belimbing kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Daroe Tri Sadono.
Momen itu terjadi saat Kajati Daroe Tri Sadono berkunjung ke Balai Wisata Daerah yang berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) Basel pada Rabu (2/11) kemarin. Deni, pemilik lukisan mengungkapkan perasaan senangnya dapat memberikan karyanya ke kajati.
“Tentunya saya sangat senang, bangga juga bahagia karya yang saya buat bisa diberikan kepada Bapak Kajati Daroe Tri Sadono saat beliau berkunjung ke Basel kemarin, tepatnya di Balai Wisata Daerah,” ujar Deni pada saat dimintai konfirmasi wartawan pada Jumat (4/11) petang.
Ketua Komunitas Bengkel Seni Toboali (BST) ini menambahkan lukisan Batu Belimbing tersebut dibuat sebenarnya untuk membantu pemerintah dalam mempromosikan objek wisat daerah. Ia memilih Batu Belimbing lantaran salah satu objek wisata ini sudah menjadi ikon daerah yang cukup terkenal.
“Lukisan ini saya buat kalau tidak salah sekitar empat bulan lalu, bertepatan dengan momentum launching balai wisata. Untuk proses pengerjaannya memakan waktu satu hari, kemudian saya pamerkan di Balai Wisata Basel sebagai media promosi pariwisata daerah,” Deni menambahkan.
Dia harap karya lukisan Batu Belimbing yang diberikan kepada Kajati Babel Daroe Tri Sadono dapat memberikan kesan positif terhadap dunia pariwisata Basel. Sehingga ke depannya destinasi wisata daerah akan lebih dikenal di kalangan pejabat dan wisatawan akan berkunjung ke Negeri Junjung Besaoh.
Setelah mengunjungi objek wisata Batu Belimbing lalu dilanjutkan ke Balai Wisata dan menerima karya seni lukis Batu Belimbing, Kajati Babel Daroe Tri Sadono menilai pariwisata Basel tidak hanya dapat dinikmati oleh mata untuk tetapi juga hati. Sebab, keindahannya sangat luar biasa dan mengagumkan.
“Pesan saya untuk tuan rumah khusus pelaku wisata harus bisa memahami kondisi psikologis pariwisata. Bahwa sesungguhnya pariwisata ialah sebuah industri yang terintegrasi. Semua elemen harus bersama membangun ini bukan hanya tugas pemerintah saja,” sebut Daroe kepada awak media.
Masyarakat, pelaku usaha dan elemen lain harus memberikan kesan welcome kepada wisatawan yang datang. Sehingga mereka yang masuk ke Basel akan merasakan kesan yang nyaman saat berwisata. Bukan tidak mungkin, mereka akan terus berkunjung ke Basel dengan sambutan dari masyarakat.
“Poin keduanya bisa tidak semua pihak ikut menjaga objek-objek wisata secara utuh, misalnya seperti Batu Belimbing seperti yang saya kunjungi, kalau ini terus dijaga secara utuh, keindahannya tetap bisa dinikmati sampai anak cucu kita dan terus dikenal luas masyarakat luas,” pesan mantan Wakajati Riau ini.
Sementara, Kepala DPKO Basel M Ikbal mengaku terhormat Kajati Babel Daroe Tri Sadono dapat berkunjung ke objek wisata Batu Belimbing yang berada di Kelurahan Tanjungketapang Kecamatan Toboali. Semoga kehadiran kajati akan memberikan efek positif untuk kemajuan pariwisata Basel.
“Alhamdulillah suatu kehormatan bagi kami mendapat kunjungan dari Bapak Kajati Babel Daroe Tri Sadono. Beliau ke wisata Batu Belimbing, kemudian ke balai wisata dan memberikan masukan untuk kemajuan pariwisata kita. Terima kasih pak, kami sangat terkesan sekali,” ujar Kepala DPKO M Ikbal.
“Sebagai oleh-oleh dari kami di Basel, kami memberikan lukisan Batu Belimbing yang dibuat oleh seniman kita Deni. Apalagi beliau kabarnya akan pensiun. Semoga cenderamata ini bisa menjadi kenang-kenangan untuk Pak Daroe dan beliau bisa kembali lagi berkunjung ke Basel suatu saat,” ujar dia.(dev)