PANGKALPINANG – Kabar duka mendalam terasa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Pangkalpinang dimana ada salah satu murid terbaiknya yang meninggal dunia pada Kamis (7/9) kemarin.

Meninggalnya Diefa Anatasiya, siswi kelas XI SMKN 2 Pangkalpinang menyisakan duka mendalam bagi sekolah almarhumah. Pihak sekolah diwakili Kepala SMKN 2 Pangkalpinang Muhammad Rafajar pun menyampaikan rasa bela sungkawa atas kepergian almarhumah.

Ungkapan duka ini juga disampaikan langsung ke pihak keluarga almarhumah. Baiknya dari dirinya kepala sekolah, maupun para guru, serta teman sekolah yang menyempatkan bertakziah ke rumah duka.

Kepada sejumlah wartawan, M Rafajar meluruskan bahwa meninggalnya Diefa tidak berhubungan langsung dengan aktivitas di sekolah, termasuk jam pelajaran olaraga. Sebab, sejak naik kelas XI, almarhumah diberikan keringanan tak mengikuti jam pelajaran olahraga karena dikhawatirkan akan berpengaruh pada kesehatan.

“Almarhumah memang kita ketahui anak yang aktif, pada kelas X, almarhumah memang *kalbeberapa kali diikutkan di pelajaran olahraga dan bahkan ikut sebagai peserta pawai/karnaval yang memang kemauan almarhumah dan persetujuan orang tua.Tapi sejak kelas XI, almarhumah tidak pernah lagi diikutkan di pelajaran olahraga, kami pihak sekolah sangat memahami kondisi Diefa,” ungkap Rafajar saat ditemui, Rabu (14/9).

Diketahui meninggalnya Diefa dikarenakan jantung sakit jantung yang telah lama diidapnya sejak kecil. Pihaknya sangat menyayangkan jika kabar mengaitkan kepergian Diefa dengan aktivitas jam pelajaran olahraga. “Tidak pernah ikut olahraga lagi pak setelah adanya surat keterangan sakit itu,” kata Rafajar.

Rafajar juga menambahkan, bahwa pihaknya juga telah menemui orang tua dari Diefa Anatasiya untuk menghaturkan belasungkawa, serta meluruskan informasi yang beredar agar tidak terjadi kesalahpahaman yang lebih jauh.

Namun terlepas dari itu, dikatakan Rafajar, keluarga besar SMK Negeri 2 Pangkalpinang dapat memahami psikologis yang dirasakan oleh orang tua Diefa Anatasiya. “Tadi kami sudah menemui pihak keluarga, pihak keluarga pun tidak menyalahkan pihak sekolah, dan telah mengiklaskan kepergiaan dari putrinya. Tentu kami sangat berduka atas kepergian alamarhumah,” ungkap Rafajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *