JAKARTA, KABARBABEL.COM – Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Yoana Periskila, MKK memastikan orang yang melakukan vaksinasi COVID-19 saat berpuasa akan tetap memiliki kekebalan tubuh yang sama dengan mereka yang dapat vaksin ketika tidak puasa, kata
“Puasa hanya menggeser waktu makan dan aktivitas yang dilakukan tetap sama. Justru banyak yang berpuasa lebih sehat dibanding saat tidak puasa karena jam makan ketika berpuasa lebih teratur,” ujar dr. Yoana Periskila, MKK, dalam siaran resmi, Minggu.
dr. Yoana Periskila mengatakan, bahwa masyarakat diperbolehkan melakukan vaksinasi COVID-19 walaupun sedang berpuasa.
“Hal tersebut sudah diinformasikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya telah menegaskan vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa karena vaksin disuntikkan dan tidak melalui lubang tertentu pada manusia,” Ungkap salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.
Bila ada orang yang merasa lemas ketika berpuasa dan harus disuntik vaksin COVID-19, dia menyarankan peserta langsung beristirahat dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas berat yang menguras tenaga.
Dia juga menyarankan orang-orang yang akan divaksin saat berpuasa di bulan Ramadhan untuk mempersiapkan diri dengan mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.
“Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk selalu memperhatikan kondisi fisik tubuh sebelum vaksinasi COVID-19, baik ketika berpuasa maupun tidak sedang berpuasa,” ujar dr. Yoana yang juga ketua gugus COVID-19 Primaya Hospital Bekasi Barat.
Dia menambahkan, sebelum vaksinasi peserta harus dalam kondisi sehat serta tidak ada keluhan seperti demam, sesak, batuk, serta penyakit komorbid lainnya.
Peserta harus dalam kondisi stabil. Juga pastikan peserta dalam kondisi fit dan istirahat yang cukup serta menyantap makanan bergizi tinggi dengan takaran cukup untuk tubuh. Setelah vaksinasi, lebih baik beristirahat dan hanya lakukan aktivitas ringan.(suara.com)