TOBOALI, KABARBABEL.COM – Ragam potensi sumber daya alam (SDA) yang begitu melimpah dimiliki Bangka Selatan (Basel) sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Potensi ini mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Seperti disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Basel Eddy Supriadi seizin Bupati Riza Herdavid saat memberikan sambutan dalam kegiatan promosi dan diseminasi kekayaan intelektual komunal pada Rabu (8/3) kemarin di Grand Marina Hotel Kota Toboali.
Dia mengatakan selain kekayaan alam melimpah, Negeri Junjung Besaoh juga memiliki kekayaan ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional. keragaman budaya yang merupakan salah satu potensi kekayaan intelektual komunal.
“Inilah untuk mendorong perekonomian kita.
Dalam mewujudkan perlindungan terhadap kekayaan intelektual komunal ini, pemkab telah menginventarisasi potensi kepemilikan komunal untuk selanjutnya dicatatkan sehingga memperoleh perlindungan,” kata Eddy.
“Perlindungan apa, iya itu tadi terhadap kekayaan intelektual komunal yang dimiliki agar dapat terus dimanfaatkan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Pada 2022 lalu, kita telah ajukan pencatatan kekayaan intelektual komunal,” ujarnya.
Pengajuan ini tentunya dilaksanakan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Babel dengan sembilan item. Yaitu Kue Bolu Kuci, Tari Gajah Manunggang, Kawin Herdek, Tari Tigel, Tari Nganten Herdek, Telo’ Seroja, Beraben Gasing.
Bongkol dan Belacan Habang. Di awal tahun 2023, sambung mantan Kepala Disdikbud Basel itu, pemerintah daerah telah mengajukan kembali pencatatan kekayaan intelektual komunal sejumlah empat item. Adalah Sindeng, Lempah Kuning, Mie Kuah Ikan, dan Lakso.
Serta beberapa item lainnya yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya tak Benda (WBtB) ke Kemendikbud RI. Mulai dari Tari Gajah Manunggang, Telo’ Seroja, Bolu Kuci, Kawin Herdek dan Tari Tigel. Di samping itu, pada dasarnya masih banyak objek lainnya.
“Untuk itu kami masih terus melakukan inventarisasi, kita harap lewat kegiatan yang difasilitasi Kanwil Kemenkumham Babel ini dapat dijadikan momentum untuk mendorong pemerintah dan masyarakat meningkatkan inovasi dan kreativitas para seniman,” sebutnya.
“Serta pelaku ekonomi kreatif sebagai upaya memajukan ekonomi di daerah. Kami mengapresiasi tidak terhingga kepada Kemenkumham Babel dan Ditjen Kekayaan Intelektual RI lantaran telah melaksanakan acara ini, semoga tetap eksis dengan inovasinya,” ujarnya.(dev)