TOBOALI, KABARBABEL.COM – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Daroe Tri Sadono melakukan kunjungan kerja ke Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Rabu (2/11) sore.

Kedatangan Daroe Tri ke Gedung Kejari Basel disambut oleh Tari Sambut dari Sanggar Dharma Habangka. Pada saat proses penyambutan itu, Bupati Basel Riza Herdavid nampak mengalungkan syal leher Batik Habangka dari Desa Bencah ke Daroe Tri Sadono.

Turut mendampingi kajati dalam acara kunjungan tersebut Asisten Pengawas Andri Utama, Koordinator Kejati Erni Yusnita dan Kepala TU Kejati F Akbar Ali. Hadir pula Kajari Basel Mayasari, Ketu DPRD Erwin Asmadi, Wabup Debby Vita Dewi, Sekda Eddy Supriadi.

“Saya berkunjung ke Basel karena sejak saya berdinas di Babel, salah satu yang membuat jiwa saya bergetar adalah Basel. Karena begini, Basel dari seluruh aspek adalah poros, sumbu membuat Babel menjadi berkembang,” ujar Kajati Babel Daroe Tri Sadono.

“Salah satu alasan Babel berkembang jika potensi dari Basel digali dan dibangun dengan baik. Itulah yang membuat jiwa saya bergetar, karena saya bukan sekali dua kali berkunjung ke Basel dan saya melihat itu,” tambah Daroe Tri Sadono.

Ia menilai konstelasi masyarakat Basel, kultur dan tatanan sosial serta aspek lainnya juga sangat memiliki potensi yang besar jika dikelola oleh orang yang tepat dan memiliki dedikasi tinggi dalam membangun daerah. Sehingga potensinya sangat besar untuk daerah.

“Makanya saya berpesan untuk seluruh warga Babel jangan abaikan Basel, jadi jangan membuat sekat-sekat di masing-masing kabupaten dan kota. Babel harus dilihat sebagai sebuah sistem, industri pariwisata dan lainnya secara terpadu,” lanjut Daroe.

“Saya tidak mengatakan bupati adalah orang yang luar biasa, tapi masyarakat bisa menilainya sendiri. Tapi kalau saya diberi hak untuk menilai, jawaban pasti iya, karena Dinda Bupati Riza orang yang luar biasa, dia pendobrak, tidak ada urusan, untuk Babel,” ujarnya.

Sementara, untuk kunjungan kedinasan ke Kejari Basel dilakukan karena dinilai Kajari Mayasari juga orang yang luar biasa. Bukan tanpa alasan, dia sendiri telah melakukan survei dan melakukan penilaian secara internal dalam beberapa waktu belakangan ini.

“Untuk itu pesan saya kepada seluruh kajari di Babel, seorang kajari jangan hanya bisa bicara tentang hukum, tapi berbicaralah tentang apa saja. Tentang pembangunan, potensi daerah yang harus dikembangkan sehingga semua itu akan berjalan beriringan,” jelasnya.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *