Sungailiat — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 2 Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, resmi menerima Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa dapur penyelenggara program makan bergizi tersebut telah memenuhi seluruh standar kebersihan dan sanitasi yang layak.
Koordinator Lapangan SPPG 2 Bangka, Akbar, mengatakan bahwa SLHS diberikan kepada dapur atau tempat pengolahan makanan yang telah dinilai memenuhi tiga standar utama, yaitu kesehatan lingkungan yang layak, kualitas air yang baik, serta bahan pangan yang sehat dan bersih.

“Alhamdulillah, dapur SPPG 2 Bangka telah lolos penilaian dan dinyatakan layak oleh Dinas Kesehatan. Ini menunjukkan bahwa seluruh proses pengolahan makanan di tempat kami aman dan memenuhi standar kesehatan,” ujar Akbar, Senin (3/11).
Ia menambahkan, sertifikat tersebut menjadi bentuk komitmen SPPG dalam menjaga kualitas makanan yang disajikan kepada penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah. Program SPPG tidak hanya memastikan kecukupan gizi, tetapi juga menjamin bahwa makanan diolah dalam lingkungan yang higienis dan aman untuk dikonsumsi.
“Sertifikat ini penting sebagai bukti bahwa dapur kami tidak hanya fokus pada kandungan gizi, tetapi juga pada aspek kebersihan dan keamanan pangan,” tambahnya.
Saat ini, dapur SPPG 2 Bangka telah meningkatkan kapasitas pelayanan hingga 2.000 porsi per hari. Ribuan porsi tersebut disalurkan ke sejumlah sekolah di wilayah Kabupaten Bangka yang menjadi sasaran program pemenuhan gizi.
“Kami semakin termotivasi untuk mempertahankan kualitas pelayanan agar tetap sesuai standar dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak,” jelas Akbar.
Sementara itu, Kepala Dapur SPPG 2 Sungailiat Bangka Sarmansyah, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas capaian tersebut. Ia berterima kasih kepada seluruh tim dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka yang telah memberikan pendampingan serta dukungan selama proses penilaian berlangsung.
“Pencapaian ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud nyata komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah penerima manfaat program makan bergizi gratis,” ujar Sarmansyah.
Menurutnya, peningkatan gizi tidak hanya ditentukan oleh menu makanan yang bergizi, tetapi juga oleh cara pengolahan yang bersih, peralatan yang higienis, dan lingkungan dapur yang memenuhi standar kesehatan.
“Kami akan terus menjaga dan meningkatkan standar yang telah dicapai ini dengan melakukan evaluasi rutin, pelatihan bagi tenaga dapur, serta memastikan seluruh fasilitas dan peralatan tetap sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka mengapresiasi langkah SPPG 2 Bangka yang telah memenuhi standar laik hygiene dan sanitasi. Dinas berharap pencapaian ini dapat menjadi contoh bagi dapur penyelenggara program gizi lainnya di daerah, sehingga pelaksanaan program pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
