TOBOALI, KABARBABEL.COM – Pagi ini, suasana Simpang 5 Kota Toboali agak sedikit berbeda seperti biasanya. Ada sejumlah pria berbadan tegap nampak sibuk mengatur arus lalu lintas dari pelbagai sisi jalan. Baik dari arah menuju Jl Merdeka, Pelabuhan Lama, Jl RA Kartini dan Jl Jenderal Sudirman.
Beberapa terlihat mengenakan pakaian dinas lengkap (PDL), berwarna biru tua dipadu abu-abu muda. Yang lain, ada yang mengenakan seragam berwarna khaki tua kehijau-hijauan. Di seberang bekas gudang beras PT Timah Tbk, terlihat ada beberapa orang berbincang santai sambil berdiri.
Seperti sedang membahas sesuatu hal yang penting namun santai. Persis di depan tulisan Simpang 5 Habang, yang kini menjadi ikon baru Ibukotanya Selatan Pulau Bangka ini. Cuaca nan sejuk ditambah udara pagi yang masih baik cukup membuat suasana obrolan mereka semakin seru, lepas dan asyik.
Tak terasa, sang surya menampakkan cahayanya. Perlahan rombongan mulai beranjak dari kawasan yang dipercantik oleh pemerintah di akhir 2022 kemarin. Menyisiri Jl Jenderal Sudirman dengan berjalan kaki. Satu diantara rombongan terlihat mendominasi. Dari bawah, pria itu terlihat mengenakan sepatu kets.
Berwarna putih dipadu merah serta ada garis centang di kedua sisinya. Sepatu itu merek Nike. Dengan menggunakan jam warna silver menyala dan cincin batu akik pada tangan kirinya, pria itu memimpin barisan. Ada juga puluhan orang yang ada samping kiri, kanan dan belakang pria berkacamata itu.
Rombongan itu mengenakan seragam lengkap, hanya berbeda di warna saja. Baik berwarna khaki cokelat tanah dan cokelat muda, khaki tua kehijauan, biru putih. Mereka terus berjalan menuju ke arah pusat kota, sekitar 400 m kurang lebih. Diketahui, pemimpin rombongan itu adalah orang nomor satu di Basel.
Jelas terlihat pada tulisan baju di atas saku kemeja yang dikenakan. Sisi kiri tertulis Bupati dan kanan nama dirinya, Riza Herdavid. Lengkap dengan tanda pangkat di kera baju dan logo Pemkab Basel di sisi lengan kiri dan lambang lainnya. Di bagian saku kiri juga terlihat menempel pulpen berwarna biru muda.
Sepanjang jalan, Riza terlihat menyapa masyarakatnya. Hingga akhirnya mereka memasuki kawasan ramai dari sisi kiri jalan. Ya, itu Pasar Tradisional Toboali. Saat memasuki pasar, Wabup Basel periode 2015-2020 itu menyapa pedagang. Sambil berbicara dengan para rombongan yang mendampingi, tidak lain adalah para pejabat eselon.
Kepada beberapa pedagang, ia sempat bertanya akan rencana relokasi untuk pembangunan pasar moderen di tahun 2023 ini. Pedagang menjawab bahwa dinas terkait telah mensosialisasikan hal itu. Riza kemudian menegaskan jika relokasi pedagang akan dilaksanakan setelah momentum Lebaran Idul Fitri.
Sehingga pedagang masih tetap dapat berjualan di pasar lama itu, memenuhi kebutuhan ekonominya. Kemudian Riza nampak menyapa seorang ibu yang menjual peralatan rias dan tata rambut. Ia plih satu buah sisir rambut sembari merogoh uang dari saku celananya dan mencium tangan si ibu yang sudah tak muda lagi itu.
Dia kemudian kembali berjalan sembari sesekali berdiskusi dengan pejabatnya tentang relokasi pasar. Dan kemudian, peninjauan rencana relokasi pasar itu, Riza akhiri dengan membeli satu buah guling warna hijau dari pedagang yang berada persis di pintu masuk pasar sebelah kiri kedua dari arah Simpang 5.
“Tadi saya cek kesiapan dinas rencana pembangunan pasar kita bantuan dari Pak Presiden Jokowi. Alhamdulillah dari laporan dinas, perkembangannya sangat luar biasa. Dan kebiasaan saya setelah dapat laporan dari dinas, akan saya cek langsung kondisi di lapangan,” kata Riza Herdavid, Senin (6/2) pagi.
“Ternyata benar, sesuai yang ada pada saat saya tanya ke pedagang. Saya minta dinas saya merelokasi pedagang setelah lebaran, karena sebelum itu saya rasa akan menggangu pedagang itu sendiri. Untuk anggaran di DED perubahan 25 sampai 27 miliar,” sebut suami Hj Elizia Riza Herdavid tersebut.
Sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 20, rencana pembangunan pasar moderen ini akan dilaksanakan di tahun 2023. Riza berharap dengan adanya pasar baru nanti ekonom para pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) dari kalangan pedagang akan meningkat dan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Setiap saya membangun sesuatu goal nya adalah ekonomi, pasar itu tempat transaksi jual beli, sumber ekonomi di masyarakat. Makanya saya perbaiki dulu sumbernya dan saya harap pasar ini nyaman, layak dan masyarakat akan antusias untuk belanja ke pasar,” sebut Politisi PDI Perjuangan tersebut.(dev)