TOBOALI, KABARBABEL.COM – Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Mukhlis Insan mengapresiasi kegiatan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kajian lingkungan hidup strategis pada Selasa (13/12) di GSG Pemkab Basel kemarin.
Hanya saja revisi RTW tahun 2023, kata Mukhlis seharusnya antar kecamatan bukan kabupaten. Sehingga kejelasan tapal batas wilayah di Basel semakin mengerucut untuk nantinya ditetapkan. Selain itu, koordinasi dari para pemdes dengan pihak kecamatan akan lebih mudah.
“Harapan kami ke depan mengenai tata ruang yang direvisi ini berharap untuk dokumentasi administrasi disampaikan langsung ke tingkat kecamatan, lalu ke desa. Karena di 50 desa ini tata ruang berbeda-beda, baik dari potensi alam dan lainnya,” ujarnya, Kamis (14/12).
Jika berbicara jujur, Mukhlis menyebut sejauh ini belum ada penyelesaian dari persoalan tapal batas antar desa per kecamatan dan masih dalam proses. Untuk itu dia juga meminta para kades lebih mengedepankan kekompakan dan asas kebersamaan dalam hal ini.
“Jadi saya minta betul-betul untuk para kades di masing-masing kecamatan, mari kita satukan persepsi, buang ego agar persoalan tapal batas ini segera kita selesaikan. Karena saat menyusun tata ruang, keterkaitannya sangat erat dengan tapal batas ini,” tambahnya.
Dampaknya, lanjut dia pemerintah desa akan kesulitan dalam mengakomodir tata ruang wilayahnya sendiri lantaran masih bersinggungan dengan desa tetangga. Dia berharap instansi terkait dapat segera jemput bola melakukan pertemuan di tiap-tiap kecamatan.
“Karena penentuan tapal batas ini tidak hanya kades saja yang dilibatkan, tapi juga tokoh masyarakat, adat dan unsur lainnya di wilayah masing-masing. Bisa lebih intens lagi menggelar pertemuan, komunikasi dengan kecamatan dari dinas, dan kecamatan dengan desa,” pinta Mukhlis.(dev)