TOBOALI, KABARBABEL.COM – Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung (Babel) Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memperbaiki sejumlah kolong yang ada di Desa Rias, Toboali Bangka Selatan (Basel).

Perbaikan sumber irigasi sawah petani yang dimaksud terletak di Desa Rias, Kecamatan Toboali meliputi Embung Yamin, Embung Pumpung, Bendungan Metukul. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BWS Babel Ditjen Kementerian PUPR Panca Hermawan, Jumat (2/12) pagi.

“Ketiga kolong ini akan kami perbaiki di tahun 2023 nanti, memperluas jaringan irigasi yang saat ini hanya mengaliri air seluas 500 hektare dari total 3.035 hektare. Tahun ini kita sudah perluas 9 hektare, tahun 2023 mungkin 7 hektare dan 6 hektare lagi akan kita rehabilitasi kemungkinan,” ujar Panca Hermawan.

Perluasan jaringan irigasi yang dimulai dari ketiga kolong itu akan memberikan banyak dampak positif untuk warga di Desa Rias. Selain untuk kebutuhan utama irigasi dan konservasi alam juga untuk pengendalian banjir. Diharapkan juga masa panen bertambah menjadi 3 kali dalam satu tahunnya.

“Kolong ini juga akan menjadi objek wisata baru untuk masyarakat, menjadi penggerak ekonomi apalagi seperti di Embung Yamin kita sudah tanam 100 buah pohon mempercantik kawasan ini dan ke depan akan lebih banyak lagi pohon yang kita tanam khususnya dari jenis buah-buahan,” bebernya.

“Sehingga kami harap dengan program yang telah direncanakan, kesejahteraan masyarakat akan meningkat, baik di sektor pertanian bagi petani maupun wisata bagi pelaku UKM. Kami minta masyarakat untuk bersama-sama jaga aset yang sudah ada ini agar memberi manfaat bagi khalayak ramai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR dan Perhubungan Basel Achmad Ansyori mengapresiasi BWS Babel yang sudah memberikan perhatian lebih untuk Rias sebagai daerah lumbung pangan. Dia harap dengan perbaikan ketiga kolong itu akan semakin banyak sawah yang dialiri air untuk peningkatan produksi.

“Kami sepakat bahwa setahun bisa tiga kali panen petani Rias, sehingga bisa mewujudkan lumbung pangan Babel di Basel. Ke depan mungkin karena kolong ini sudah cantik, mungkin dapat dikelola menjadi objek wisata sehingga menambahkan pemasukan desa,” kata Ansyori saat dikonfirmasi wartawan.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *