TOBOALI, KABARBABEL.COM – Kafilah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kembali menjadi juara umum setelah berhasil meraih nilai total 98 dalam acara Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadis (MTQH) ke XI Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Tahun 2022 yang berlangsung di Kota Toboali, Bangka Selatan (Basel).
Tuan rumah Basel hanya bertengger di posisi ketiga dengan nilai 78 berada di bawah Bangka yang berhasil mengumpulkan nilai 93. Sementara itu, Kafilah Pangkalpinang membuntuti di posisi keempat dengan 72 poin disusul Bangka Barat (Babar) dan Belitung dengan meraih nilai 28.
Sementara di posisi buncit itu Belitung Timur (Beltim) dengan raihan 8 poin. Pengumuman hasil kompetisi tersebut menandai berakhirnya acara MTQH ke XI tingkat Babel tahun 2022 yang diselenggarakan selama lima hari dari tanggal 15-19 November kemarin serta resmi ditutup, Sabtu (19/11) malam.
Dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin yang turut hadir di acara penutupan itu, MTQH merupakan acara seni membaca dan mempelajari Al Quran yang telah sejak lama digelar. Namun seiring perkembangan zaman dan generasi milenial saat ini, bukan hanya Al Quran saja yang wajib dibaca.
“Dan dipelajari dan dilantunkan dengan indah, tapi hadis nabi pun harus juga dibumikan agar dapat zuriad berakhlakul korimah berperilaku saleh dan salehah yang mencintai Al Quran serta mengamalkan sunah Rasulullah. Karena kita ketahui bahwa Al Quran ialah petunjuk umat manusia,” ujarnya.
“Pembeda antara yang hak dan yang batil. Demikian juga hadis nabi sebagai tuntunan umat manusia dalam bertindak dan bertingkahlaku maka dalam segala aspek dan seni kehidupan mari kita hiasi moral dan kepribadian kita dengan Al Quran dan Hadis,” Gubernur Ridwan Djamaluddin.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh kafilah kabupaten/kota se Babel baik peserta, official atau pendamping yang telah mengikuti MTQH ke XI di Basel pada tahun 2022 ini.
“Penyelenggaraan kegiatan syiar islam dan hadis ini memang salah satunya mencari yang terbaik untuk perwakilan Babel di tingkat nasional nanti. Namun hakikat yang sesungguhnya bukanlah sebuah kemenangan semata yang kita harap, tapi rasa ukuwah yang semakin erat antara kita semua,” sambungnya.
“Keinginan kuat untuk kita bumikan Al Quran Hadis, di Babel yang kita cintai ini. Telah menjadi harapan bersama MTQH tak hanya membekas di momen keagamaan saja, tapi wujud tanggung jawab moral kita untuk mengibarkan panji-panji tauhid melalui keagungan Al Quran dan Hadis,” lanjutnya.
Untuk itu dirinya berpesan kepada para kafilah kalah dan menang pada sebuah kompetisi ialah hal yang biasa tapi luar biasanya terletak kekuatan silaturahim dan sikap mental untuk selalu menjaga hati. Pada dasarnya, tujuan dari MTQH tersebut mengamalkan Al Quran untuk hidup yang lebih baik.
“Al Quran dan Hadis yang dilombakan bukan ajang untuk saling banggakan diri dan mencari celah dari kompetitor lain, namun ini digelar sebagai momen penting untuk meraih rida Allah SWT dan muara akhir agar kita semua baca, memahami dan mengamalkan Quran dan Hadis,” jelasnya.(dev)