TOBOALI, KABARBABEL.COM – Engineering Service Tim Leader dari Korea Selatan bersama Balai Wilayah Sungai Provinsi Bangka Belitung (Babel) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel), Jumat (30/9).

Kunker yang digelar di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) untuk menghadiri pertemuan konsultasi masyarakat dan paparan teknis dalam mengatasi banjir di Kota Toboali.

Turut hadir pada acara ini perwakilan di kecamatan dan kelurahan yang terdampak banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPRP) Basel, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Korea Selatan. Hal ini dibenarkan Kepala Bappelitbangda Basel Herman saat dikonfirmasi wartawan.

“Benar hari ini Ditjen SDA Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Babel menggelar pertemuan konsultasi publik tentang penanganan banjir Toboali khususnya di lokasi rawa bangun yang menjadi titik rutin banjir,” ujar Herman.

“Dalam pertemuan kali ini kita ingin mengetahui bagaimana master plan, lalu diikuti dengan visibilitas HPS dan kemudian rekayasa desain detailnya, sehingga ke depan kita sudah tahu apa yang harus dipersiapkan Pemkab Basel,” ujarnya.

Herman mengatakan bahwa salah satu yang harus dipersiapkan Pemkab Basel dalam upaya penanganan banjir ini adalah kesiapan lahan. Untuk itu usai pertemuan ini dinas terkait diminta segera mengambil langkah-langkah selanjutnya.

“Langkah selanjutnya ialah dinas teknis serta pihak kecamatan dan kelurahan melakukan sosialisasi ke masyarakat yang akan menghambat pembangunan penanganan banjir di Kota Toboali khususnya di kawasan pemukiman Rawa Bangun,” tuturnya.

Herman berharap dalam waktu dekat sudah ada eksekusi teknis sehingga dampak banjir yang terjadi di sana bisa ditangani. Dengan pendekatan secara persuasif pula diharapkan masyarakat dapat bekerjasama merealisasikan langkah penanganan banjir tersebut.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *