SUNGAILIAT, KABARBABEL.COM – Penandatanganan MoU dan PKS pengelolaan stunting di Kabupaten Bangka dilakukan Bupati Bangka, Mulkan bersama PT Refined Bangka Tin (RBT) serta KADIN Bangka, Senin (22/8/2022), di rumah dinas Bupati Bangka.
Kegiatan tersebut, merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah untuk menangani stunting di Kabupaten Bangka.
Hal tersebut, juga dalam rangka kiat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka untuk menuntaskan stunting hingga 0 persen pada 2023.
Bupati Bangka, Mulkan SH MH mengatakan, penanganan stunting merupakan atensi yang harus diprioritaskan pihaknya.
“Pemkab Bangka sangat fokus dalam penanganan stunting ini. Angka stunting di daerah pernah mencapai 32,27 persen di 2013, sehingga ini merupakan prioritas. Tapi, Alhammdulillah di 2019 hanya 9,28 persen,” jelasnya.
Mulkan menyebutkan, pihaknya telah melakukan pemetaan dalam penanganan stunting. Seprti, dari 62 desa di daerah dapat diketahui desa mana saja yang menjadi fokus utama.
“Sekarang, masih 11 desa yang dilakukan penanganan. Hingga saat ini hanya 1,68 persen stunting yang masih kita tangani,” katanya.
Tidak lupa, Orang nomor 1 di Kabupaten Bangka ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk KADIN Bangka dan RBT serta pihak swasta lainnya yang mendukung sejumlah program di daerah, demi kelangsungan kehidupan bermasyarakat di daerah.
Perwakilan bidang CSR RBT, Firdaus kepada sejumlah awak media mengungkapkan, pihaknya merasa tersanjung karena diajak Pemkab Bangka, dalam penanganan stunting.
“Kita terus terang sangat tersanjung dan antusias, diajak sama-sama menangani stunting di Kabupaten Bangka ini,” katanya.
Dikatakannya, perusahaan juga mempunyai tanggungjawab bersama dalam penanganan stunting. Sehingga, RBT melalui program CSR sangat ingin berperan dalam penanganan stunting.
“Kita memang tidak hanya fokus ke stunting, tapi juga yang lainnya. Tapi, program-program kita secara tidak langsung, berhubungan tentang penanganan stunting ini,” ungkapnya.
Disebutkannya, hal itu terlihat dari penyaluran bantuan CSR, seperti terdapatnya program pengadaan jamban di desa-desa yang secara tidak langsung sangat berhubungan dengan pengurangan dan penanganan angka stunting.