Laptop yang ada di depan. Ditatapnya lekat-lekat. Hari itu. Hafiz Yudarta. Sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh. Siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini memang beberapa waktu terakhir, belajar dan ujian secara online. COVID-19 tentu menjadi sebab.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadindikpora) Kabupaten Bangka Rozali Romkad mengatakan, terpaksa memberlakukan pembelajaran jarak jauh lantaran COVID-19 belum mereda. Ia menegaskan, jangan sampai para siswa malah menjadi salah satu klaster baru dalam penyebaran COVID-19. “Kita hanya ingin menyelamatkan para siswa. Jangan sampai nanti malah menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19,” kata Rozali dalam satu kesempatan.
Munculnya pembelajaran jarak jauh ternyata berdampak kepada pengeluaran tak terduga kepada Yuhana. Orang tua dari Hafiz Yudarta ini mengatakan, harus membeli kuota yang banyak agar anak pertamanya tersebut bisa belajar secara online. “Kalau sebelum COVID-19 kan belajar tatap muka. Jadi tidak ada belajar secara online. Kalau online ya harus ada kuota baru bisa belajar,” kata Yuhana.
Meski begitu, Yuhana mengaku tetap berusaha agar si anak tetap bisa belajar online. Bagaimanapun menurut dia, pendidikan akan selalu diutamakan. “Meski terlihat menyenangkan, tapi sebenarnya pembelajaran di rumah bukanlah sesuatu yang mudah bagi kami para orang tua. Ini anak-anak belajar rumah jadi orang tua yang sibuk. Aku stres banget nih jadi pengawas. Materinya banyak banget,” keluh dia.
Beruntung, kata pengajar di sekolah menengah kejuruan ini, PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menjadi solusi dan memberikan dukungan terhadap program pembelajaran jarak jauh. Yakni dengan meluncurkan Smartfren Unlimited dengan bonus double fair usage policy. “Dengan paket Unlimited semua menjadi lancar dalam proses pembelajaran. Tentu ini sangat membantu para siswa,” ujarnya.
FUP sendiri merupakan batasan penggunaan kuota, di mana jika pemakaian kuota melebihi batas yang ditentukan, pengguna akan menggunakan internet dengan kecepatan yang diturunkan. Dengan double FUP, maka kuota batasan yang didapat, akan lebih banyak dari FUP reguler. Sehingga pengguna memiliki kuota lebih banyak untuk mengakses internet dengan kecepatan normal.
Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren mengatakan, Smartfren Unlimited terbaru yang memberi pelanggan bonus double FUP. Bonus ini diharapkan membuat pelanggan jadi makin nyaman melakukan berbagai kegiatan digital seperti bekerja dan belajar dari jarak jauh. “Mengawali 2022, Smartfren melihat kebutuhan internet masyarakat makin meningkat karena semakin banyak kegiatan yang dilakukan secara digital, baik itu belajar maupun bekerja. Karena itu Smartfren meluncurkan paket Unlimited dengan manfaat double FUP yang pastinya akan memberikan pengalaman koneksi internet yang no drama no ribet,” tutur Djoko.
Manfaat double FUP tersebut mulai dari paket Smartfren Unlimited Harian Rp80.000 (1 GB per hari plus bonus double FUP 1 GB per hari) dan Rp100.000 (1,5 GB per hari plus bonus double FUP 1,5 GB per hari). Paket ini berlaku 24 jam, bisa dipakai di semua aplikasi tanpa syarat, dan bisa dipakai dari lokasi mana pun. Selain itu pelanggan juga punya banyak pilihan Unlimited Harian lain yang berlaku 24 jam dan bisa dipakai untuk semua aplikasi, yaitu mulai dari Unlimited Harian Rp22.500 yang berlaku 7 hari, Rp40.000 untuk 14 hari dan Unlimited Harian Rp60.000 yang berlaku 28 hari.
Menariknya lagi, pelanggan juga dapat mengumpulkan SmartPoin setiap kali membeli paket internet. SmartPoin yang didapat bisa ditukar dengan berbagai macam hadiah, mulai dari makanan atau minuman, items dalam game FreeFire atau Mobile Legends, ditukar jadi paket data atau hadiah menarik lainnya.
Beri Apresiasi
Kadindikpora Kabupaten Bangka Rozali Romkad menjelaskan, siswa baik itu jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bangka, juga menerima bantuan paket kuota internet gratis selama 3 bulan. Pemberian kuota internet gratis dari Kemendikbudristek RI tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pelaksanaan kegiatan belajar jarak jauh di masa pandemi COVID-19.
“Bantuan ini sudah dimulai awal bulan September hingga November 2021. Setiap jenjang pendidikan jumlahnya berbeda-beda, untuk PAUD/TK dapat 7 GB, sedangkan tingkat SD dan SMP 10 GB,” jelas Rozali.
Adapun tata cara menerima bantuan paket kuota tersebut adalah dengan melalui input data nomor handphone siswa aktif kepada operator masing-masing sekolah. Setelah diinput, paket kuota internet tersebut akan langsung masuk ke hp siswa, bisa secara bertahap ataupun serempak. Meski demikian, diakui pula jaringan internet juga menjadi persoalan bagi siswa untuk belajar secara online di beberapa wilayah Kabupaten Bangka. Hal ini berdampak tidak memungkinkan beberapa sekolah melaksanakan ujian SD secara daring atau online.
Misalkan Dusun Limbung Desa Jada Bahrin, Desa Pekan, Pesaren Kecamatan Belinyu. Juga SDN yang ada di Desa Penagan, Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat dan lainnya yang berada di daerah pelosok. “Jangankan sinyal internet, untuk menelpon saja kesulitan, kadang ada sinyal kadang hilang,” kata Rozali.
Mengatasi hal itu kata dia, Dindikpora memberikan pemberlakuan khusus. Sekolah bisa melakukan ujian atau pembelajaran secara offline. “Soal leletnya sinyal internet maka pihak kepala sekolah bisa melaksanakan secara luar jaringan atau luring atau offline untuk beberapa sekolah yang mengalami kendala sinyal ini. Sedangkan sekolah-sekolah yang tidak ada kendala sinyal internet dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau online,” kata Rozali Romkad.
Sementara, Bupati Bangka Mulkan menjelaskan, apa yang dilakukan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) atau lainnya sebagai konsep pentahelix. Dijelaskan Mulkan, dalam membangun dan memberikan pelayanan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Melainkan semua unsur terkait. Konsep ini Mulkan sebut sebagai konsep “Pentahelix”.
Konsep pembangunan ini terdiri atas unsur pemerintah yang mempunyai “political power” untuk merumuskan sebuah kebijakan melalui keputusan, masyarakat sebagai “social power”, akademisi melalui kekuatan “knowledge power” yang menghadirkan ilmu sehingga hidup yang lebih efektif dan efisien, pebisnis atau pengusaha dan yang terakhir media massa yang berpengaruh melancarkan proses pembangunan komunikasi yang direncakan oleh pemerintah.
Dengan adanya konsep pembangunan pentahelix dengan lima unsur yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha dan media massa ini bisa bersatu membangun sinergi dalam pembangunan. “Kita berterima kasih kepada siapapun yang ikut serta membantu pemerintah dalam setiap hal apapun,” tutupnya.