IMG 20220605 WA0032IMG 20220605 WA0032

PANGKALPINANG, KABARBABEL.COM – Tiga Komisi DPRD Bangka Selatan mendatangi Kantor PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Jumat (3/6).

Kedatangan para wakil rakyat Basel ini lantaran penolakan ponton isap produksi (PIP) Mitra PT Timah CV Timor Ramelau yang kian memuncak hingga membuat situasi di Basel tidak kondusif.

IMG 20220605 WA0030
IMG 20220605 WA0030

“Jumat kemarin Anggota DPRD Basel dari semua komisi mendatangi Kantor PT Timah Tbk. Intinya, kami meminta PT Timah mencabut surat perintah kerja (SPK) PIP yang kemarin masuk ke laut Merbau Toboali. Karena rencana aktivitas PIP tersebut menyebabkan konflik di tengah nelayan dan masyarakat pesisir,” jelas Wakil Ketua DPRD Basel, Samson Asrimono kepada wartawan, Sabtu (4/6).

Ia menilai rencana aktivitas PIP mitra pimpinan Hercules tersebut lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. “Intinya, kami berada di barisan para nelayan, menolak PIP tersebut,” tegas Samson seraya menyebutkan DPRD Basel tidak anti investasi namun silahkan PT Timah dan mitra berusaha di WIUP yang tidak berkonflik dengan nelayan dan masyarakat.

Terpisah, Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi berharap konflik nelayan dan masyarakat terhadap rencana aktivitas PIP mitra PT Timah Tbk segera berakhir.

“Kita harap persoalan ini segera berakhir dan basel kembali kondusif,” ujar Erwin.

Sebelumnya, 4 unit PIP telah ditarik atas instruksi Kapolda Babel. Bupati Basel Riza Herdavid menyebutkan PT Timah merespon akan meninjau kembali SPK Mitra CV Timor Ramelau pimpinan Hercules ini.

Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Zuhri menegaskan pihaknya akan selalu memonitor perkembangan peninjauan kembali SPK PIP tersebut.

“Kami tetap komit berjuang dan menolak segala bentuk pertambangan di Laut Tanjung Ketapang hingga ke Rias,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Rakyatpos.com masih berupaya mengonfirmasi PT Timah Tbk dan mitra terhadap permintaan pencabutan SPK tersebut.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *