TOBOALI, KABARBABEL.COM – Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Supriyadi menjelaskan kendala yang dihadapi dalam proses pencairan insentif kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes).
Pasalnya, kendala yang dihadapi itu mempengaruhi dengan penyaluran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Basel selama beberapa bulan terakhir yang mengalami keterlambatan.
Menurut Supriyadi, persoalan kelengkapan berkas dan administrasi sebagai syarat yang harus dilengkapi untuk mencairkan insentif nakes dari tiga satuan kerja di Basel seperti labkesda, rumah sakit dan puskesmas bukan tidak diurus.
Akan tetapi, nakes sampai dengan saat ini pun masih difokuskan dalam penanganan pandemi Covid-19 sebagai garda terdepannya. Pasalnya, keterbatasan jumlah nakes mengharuskan mereka bekerja lebih ekstra dalam penanganan pandemi.
“Seluruh satker dua bulan lalu sudah kita kumpulkan, saya bilang ayo teman-teman sambil jalan penanganan pandemi, administrasi pembayaran insentifnya dikerjakan, jangan sampai ini lalai,” ujar Supriyadi, Rabu (29/9) pagi.
“Jangan sampai risiko pekerjaan nakes tinggi, ada penghargaan dari pemerintah ditambah insentif belum dikerjakan. Karena ini baru pertama kali mengajukan pencairan insentif melalui aplikasi online tenaga kesehatan,” kata Supriyadi.
Meski ada kendala, namun berdasarkan data terbaru yang mereka himpun hanya menyisakan dua puskesmas yang belum menyelesaikan administrasi pencairan hingga bulan Juni. Pekan ini berkasnya akan segera dikerjakan.
“Tapi kalau syaratnya harus ada lampiran N-1 tadi, kita minta satker ayo dikerjakan lagi berkasnya untuk insentif bulan Juli, Agustus, September. Kemarin pagi itu sudah kita informasikan kepada seluruh rumah sakit, puskesmas dan labkesda,” katanya.(dev)