TOBOALI, KABARBABEL.COM – Produksi sampah rumah tangga dari masyarakat di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Kepoh dalam satu harinya mencapai 24 ton.
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Basel Gatot Wibowo pada Selasa (31/8) pagi. Gatot membenarkan produksi harian sampah di TPA mencapai 24 ton.
“Yang masuk ke TPA 24 ton per hari dari Kecamatan Toboali. Dan itu pun juga sebelumnya telah melalui proses pemilahan di tempat pemilahan sampah seperti di TPS3R dan TPST,” ujar Kepala DPKPLH Basel Gatot Wibowo.
Untuk kapasitas TPA sendiri, ia katakan dengan kondisi luasan yang masih tersedia dengan adanya kolam aktif masih sanggup menampung sampah rumah tangga hingga pertengahan tahun 2022 mendatang.
“Sejauh ini kendala yang kita hadapi di dalam pengolahan sampah ini masalah dukungan dana itu sendiri. Karena secara organisasi satu-satunya kabupaten di Babel yang hanya belum ada UPT sampah ialah Basel,” ujarnya.
Sehingga, dalam pengelolaan sampah tersebut belum terlalu maksimal karena masih berada dibawah bidang. Sedangkan dalam bidang itu sendiri membawahi tiga seksi seperti persampahan, pengolaan limbah B3.
Dan seksi peningkatan kapasitas. Pada kondisi tersebut, otomatis anggaran yang dikucurkan harus berbagi dengan dua seksi lainnya sehingga pengelolaan persampahan belum begitu maksimal hingga saat ini.
“Kalau sudah ada UPT tentunya untuk pendanaan lebih fokus, pengelolaan fokus, SDM nya fokus serta sarana dan prasarananya juga lebih fokus. Sehingga diharapkan pengelolaan sampah akan lebih baik kedepannya,” sebutnya.
Beberapa waktu lalu, pemisahan seksi persampahan menjadi unit sendiri sudah pernah diajukan kepada kepala bidang organisasi. Namun mengingat kemampuan keuangan daerah yang belum begitu baik rencana itu terpaksa dibatalkan.
“Saya pikir kalau untuk membuat suatu UPT tentu memakan waktu yang cukup lama terutama terkait penganggaran. Saya rasa belum bisa diakomodir oleh UPT, sejauh ini jadi kita masih optimalkan peran kabid, kasi dan petugas di lapangan,” jelasnya.(dev)