PANGKALPINANG, KABARBABEL.COM – Pameran virtual arsip foto-foto sejarah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Babel resmi diperpanjang.
Semula pameran hanya dilaksanakan hingga Mei atau awal Juni 2021. Namun, untuk memberi kesempatan bagi masyarakat luas agar dapat mengetahui foto-foto sejarah di Babel, maka diputuskan untuk dilanjutkan dalam jangka waktu yang belum ditentukan.
Pameran virtual arsip foto-foto sejarah di Babel dilaksanakan melalui website dkpus.babelprov.go.id. Sampai saat ini, terdapat masih sekitar 59 buah arsip foto-foto sejarah di Babel, seperti kunjungan Presiden RI Soekarno dan rombongan saat berkunjung ke Bangka, pada tanggal 9 September 1951.
Kemudian ada foto Wakil Presiden Mohammad Hatta berpidato pada Rapat Umum di Sungailiat, rumah tempat pengasingan Bung Karno dan H. Agus Salim pada tahun 1948, Stasiun kereta api di pertambangan timah Manggar, Pulau Biliton tahun 1930, dan arsip foto-foto sejarah lainnya yang ada di Babel.
Dengan adanya perpanjangan masa pameran virtual arsip foto sejarah tersebut, Rakhmadi selaku Kepala DKPUS Babel mengimbau masyarakat baik yang ada di Babel maupun di luar Babel, untuk dapat mengunjungi pameran tersebut.
Sementara arsip foto-foto sejarah masih dipamerkan secara berkala melalui virtual, seiring saat ini masih terjadi Pandemi Covid-19. Ke depan, foto yang akan ditampilkan di website dkpus.babelprov.go.id dilakukan berdasarkan momen tertentu.
Rakhmadi menjelaskan, selain karena masa covid-19, pameran virtual arsip foto sejarah ini, merupakan salah satu upaya untuk memotivasi bagaimana mengembangkan kearsipan di alam modernisasi seperti sekarang.
“Silakan masyarakat memanfaatkannya untuk menambah pengetahuan,” ajak Rakhmadi, Selasa (15/6/2021).
Tentunya, hal itu harus didukung oleh orang-orang yang berpikiran maju. “Artinya, para pegawai kearsipan tidak stagnan di tempat menerima informasi saja, tetapi dia harus menggali informasi bagaimana cara mereka memformulasikan arsip itu, terutama arsip foto menjadi arsip yang lebih dapat berbicara,” ujarnya.
Bagaimana ke depan, masyarakat butuh arsip itu mudah untuk mendapatkannya. “Di kegiatan arsip itu ada moto ‘file and to file’ yaitu berkas yang di simpan mudah dicari dan mudah ditemukan bagi yang memerlukannya,” ungkap Kadis DKPUS Babel.
Rakhmadi ingin pegawai bidang kearsipan, terus berusaha bagaimana mendapatkan arsip foto-foto sejarah di Babel, mulai dari terbentuknya titik nol, pengikraran di Tanjung Kelayang Belitung yang merupakan awal dari Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Salah satu upaya kita juga bagaimana mendapatkan foto-foto yang ada di masyarakat. Dengan keterbatasan anggaran saat ini, kita komunikasikan dengan baik. Tidak mesti dokumen foto-foto itu harus dibayar, tetapi memberikan pemahaman bahwa dokumen sejarah itu sangat dibutuhkan oleh orang lain,” katanya.
Jadi, ditambahkannya, masyarakat pemilik dokumen mesti berjiwa besar, bagaimana dokumen-dokumen bersejarah termasuk arsip foto sejarah di Babel itu bisa diserahkan ke lembaga kearsipan daerah dalam hal ini DKPUS Babel.