SUNGAILIAT, KABARBABEL.COM – Harga cabai di tingkat petani Kabupaten Bangka anjlok pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah. Saat ini, harga cabai besar hanya dijual Rp10 ribu per kilogram. Padahal, sebelum lebaran harga mencapai Rp40 ribu per kilogram.
Tris, salah satu petani mengakui murahnya harga cabai. Menurut dia, harga tersebut menyebabkan kerugian di pihak petani. “Ya jelas rugi mas. Biaya untuk perawatan hingga panen lumayan. Belum untuk upah petik,” keluhnya.
Meski begitu, ia mengatakan tidak bisa berbuat banyak lantaran jika tidak dipetik maka cabai akan membusuk. “Kalau dak diambil busuk dia. Jadi mau dak mau kita panen dan jual meski harga sangat murah,” tambahnya.
Untuk panen kali ini masih kata Tris, ia menghasilkan 500 kilogram cabai. Proses penjualan dikatakan dia, selain diambil para pedagang pasar juga dipasarkan melalui whatsapp.
“Banyak yang ambil. Ada yang datang langsung ke kebun. Ada juga yang diantar ke rumah secara langsung,” ucapnya.
Sementara, Kabid Penyuluhan dan pengembangan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung Kemas Arpani Rahman menyarankan agar petani dapat mengalihkan produk mentah menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Petani dapat melakukan diversifikasi produk, hal inilah yang kurang dilirik oleh para petani saat ini.
“Sekarang ini kita banyak melihat cabai olahan dalam bentuk botol dan kaleng, itu hanya dilakukan oleh segelintir orang. Ini kurang dilirik petani petani kita. Kita sudah menganjurkan, kalau harga kecenderungan turun, maka harus mengalihkan produknya yang mentah menjadi produk olahan. Dan ini pengaruhnya untuk harga,” tutupnya.