SUNGAILIAT, KABARBABEL.COM – Bupati Bangka Mulkan menyayangkan aksi anarkis dan bentrokan yang terjadi antara nelayan dan penambang yang terjadi di Pangkalan Niur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.
Baca Juga : Bentrok Nelayan vs Penambang
Apalagi kata Mulkan, terjadi bentrokan dan aksi pembakaran dari peristiwa tersebut. “Sikapi dengan kepala dingin. Apalagi dengan adanya kerugian masyarakat. Ya kita sayangkan,” kata Mulkan, minggu (2/5).
Selain itu, aksi bentrok juga terjadi di bulan Ramadan. Seharusnya kata dia, masyarakat pro dan kontra, baik nelayan ataupun penambang dapat saling menahan diri.
“Kita sudah lakukan audiensi. Tadi pak kapolres, asisten juga sudah berangkat ke lokasi,” ucapnya.
Mulkan berharap, kejadian ini tak lagi terulang. Untuk itu, ia mengimbau untuk sama-sama saling menjaga jangan sampai ada gejolak besar.
Sebelumnya, satu rumah yang berada di Desa Pangkalan Niur, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka secara spontan dibakar massa, Sabtu (1/5/2021) pukul 22.30 WIB. Hal ini menjadi buntut bentrok antara nelayan dengan penambang sebelumnya.
Sekdes Pangkalan Niur, Darzadi mengatakan, pembakaran rumah oleh ratusan massa dipicu adanya dua orang warga Pangkalan Niur yang menjadi korban saat bentrok terjadi antara nelayan dan penambang saat berunjukrasa menolak aktivitas tambang laut.
“Ada sekitar 200 warga yang membakar rumah ini, mereka secara spontan beramai – ramai melakukan pembakaran tanpa diketahui oleh pemerintah desa,”ujar Darzadi.