KABARBABEL.COM, TOBOALI – Rencana penambangan laut di Desa Rias menjadi topik utama yang dibahas dan disampaikan oleh puluhan Nelayan Toboali saat melakukan audensi di Gedung Mahligai Kantor DPRD Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Selasa (2/3) siang.

Dalam audiensi itu, perwakilan nelayan Apriludin menyinggung rencana penambangan di Desa Rias yang menyebabkan kegaduhan sehingga nelayan sempat mendatangi Kantor Desa Rias untuk menyampaikan penolakannya.

Begitu juga kata Abdullah, Nelayan Toboali yang menyatakan penolakannya terhadap aktivitas tambang di Laut. Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri menyebutkan dengan adanya aktivitas tambang di laut nelayan dan masyarakat jadi dipecah belah bahkan diadu domba.

“PT Timbah bahkan tidak hadir, kita dipecah belah dengan tambang laut ini,” kata Joni dalam audiensi yang dihadiri Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi, Kapolres AKBP Agus Siswanto, Ketua Komisi III Surianto serta perwakilan Kejari Basel, F Oslan.

Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi menyebut perairan Rias jangan ditambang karena Kawasan ini adalah areal pertanian. Ia pun meminta kepada PT Timah untuk dapat memperhatikan kepentingan yang lebih besar dibandingkan pertambangan.

“Nelayan tidak menginginkan aktivitas tambang laut di Toboali. Aspirasi ini akan segera disampaikan kepada pihak-pihak terkait agar dapat ditindaklnjuti. Terima kasih atas aspirasi yang telah disampaikan,” kata Erwin Asmadi.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Basel Wendy. Wendy juga menyatakan dengan tegas tidak boleh ada penambangan di Desa Rias. Kapolres Basel AKBP Agus Siswanto menegaskan juga akan segara menindaklanjuti aspirasi ini.

Pihaknya, kata AKBP Agus akan segera menyampaikan aspirasi nelayan ke pihak terkait. Ia menegaskan kepolisian bersifat hanya melakukan pengamanan terhadap aktivitas tambang legal di Suka Damai dan sekitarnya.(dev/kbc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *