PANGKALPINANG, KABARBABEL.COM – Keseriusan Kapolri dalam program seratus hari kerjanya, kembali terbukti dengan pengungkapan tersangka gerakan radikalisme. Tim Densus 88 bersama Polda Bangka Belitung (Babel), mengamankan dua seorang pria yang diduga kuat terlibat jaringan terorisme.
Dua orang tersebut ditangkap dalam kurun waktu dua hari berturut-turut di tempat berbeda. Penangkapan pertama pada Kamis 4 Februari di Desa Sinar Sitiung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, dilakukan terhadap seorang pria berinisial K alias SA alias AR alias Gondrong, yang disinyalir merupakan jaringan JAD Yogyakarta.
Jumat sore sekitar pukul 15.30 WIB, Densus 88 bersama Polda Babel, kembali menangkap seorang pria berinisial RG yang diduga terkait jaringan organisasi terlarang ISIS. Ia ditangkap diruas jalan seputaran jembatan 12 Pangkalpinang.
Setelah mengamankan RG, petugas kemudian melakukan pengeledahan terhadap kediaman terduga pelaku di kawasan Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka, Provinsi Babel, yang diduga terlibat jaringan ISIS. Saat penggeledahan diamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya satu bilah pedang, satu busur panah dan sejumlah buku-buku beraliran radikal.
Proses penggeledahan rumah terduga yang berada sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga tersebut, disaksikan oleh perangkat desa setempat.
Menurut keterangan Sekretaris Desa Air Anyir, Yoga Aditya Jaya, terduga ini sudah sekitar dua tahun menetap disitu. Namun, belum tercatat sebagai penduduk setempat dan sedang dalam proses mengurus pindah jiwa.
“Pelaku bukan warga asli sini. Tapi sedang mengurus kepindahannya untuk menetap,” katanya.
Sedangkan aktivitas kesehariannya, tidak banyak diketahui. Karena yang bersangkutan jarang berinteraksi dengan warga.
“Rumah tempat tinggalnya cukup berjauhan dari pemukiman warga lainnya, jadi kesehariannya seperti apa tidak tahu parsis,” ujarnya.
Penangkapan dua terduga yang terkait jaringan radikal, ditengah upaya Bangka Belitung mengembangkan kepariwisataan ini, diharapkan mampu semakin meningkatkan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan yang hendak berkunjung dari ancaman aksi-aksi terorisme.(okezone)