TOBOALI, KABARBABEL.COM – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTTPC-19) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Supriyadi menyebutkan jika tenaga ahli atau dokter yang ada di rumah sakit akan melakukan metode skrinning terlebih dahulu sebelum pemberian vaksin.

Baik itu kepada tenaga kesehatan yang ada di Basel maupun dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Pasalnya ada yang boleh ditunda pemberian vaksin dan ada juga yang tidak boleh diberikan vaksin sama sekali.

“Jadi hari Kamis besok, sebelum launching itu tenaga ahli atau dokter dari rumah sakit dan faskes akan melakukan skrinning kepada tenaga kesehatan dan forkopimda,” ujar Supriyadi saat dikonfirmasi usai kedatangan bantuan Vaksin Coronavac, Selasa (26/1).

Supriyadi mengatakan, dari data yang telah dirangkum sedikitnya ada 1.088 tenaga kesehatan di Basel disuntik vaksin Coronavac. Sedangkan untuk sisanya akan menunggu atensi berikutnya mengingat pemberian vaksin dilakukan dengan dua siklus.

“Sisanya, nanti kita menunggu petunjuk berikutnya. Karena masalahnya pemberian vaksin ini dua siklus, itulah makanya vaksin jumlahnya 2.240. Siklus pertama diberikan, dan 14 hari berikutnya diberikan lagi untuk orang yang sama,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala DKPPKB Basel itu.

Supriyadi berharap, imunitas tubuh akan mengalami kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 bagi mereka yang nantinya akan diberikan vaksin tersebut. Kendati bisa saja terpapar namun tubuh yang divaksin akan kebal dan melawan virus SARS-CoV-2 tersebut.

“Jadi tidak timbul gejala karena di dalam tubuh kita, seperti ada tentara yang melawan virus ini. Tapi walaupun sudah divaksin, bukan berarti kita melupakan 3 M. Karena di tubuh kita belum terbentuk herd immunity, silahkan bisa di cek sendiri itu apa herd immunity,” jelasnya.(dev/kbc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *